BAB I
PEMBUKAAN
A. LATAR
BELAKANG
System pelayanan kesehatan sangat
terpadu, terarah dan selalu mengalami perubahan. Banyak variasi pelayanan yang
tersedia dari berbagai disiplin kesehatan professional. Maka peran perawat
harus dituntut secara professional dalam mengemban tugasnya. Yang paling
disorot adalah bagaimana andil dan kinerja perawat professional sesungguhnya dalam
pelayanan kesehatan. Sekarang peran perawat tidak hanya merawat orang yang
sakit saja namun lebih luas dan tetap pada porsi seorang perawat itu sendiri.
Maka dari itu di sini saya akan membahas tentang peran perawat professional
dalam system pelayanan kesehatan dengan lingkup yang lebih luas.
B.
TUJUAN
a. Dengan memahami makalah ini diharapkan dapat :
i.
Mengerti peran
perawat dalam berbagai lingkungan penyampaian pelayanan kesehatan
ii.
Mendiskusikan
peluang keperawatan dalam pelayanan kesehatan
iii.
Mendiskusikan faktor
yang mempengaruhi system pelayanan kesehatan
iv.
Memberikan
gambaran tentang tindakan berkualitas yang akan diberikan oleh perawat dalam
pelayanan kesehatan
C. LANDASAN
TEORI
Tingkat pelayanan kesehatan dibagi menjadi
tiga yaitu primer, sekunder, dan tersier. Semakin hari evolusi system pemberian
perawatan kesehatan semakin meningkat, telah berkembang berbagai pelayanan
kesehatan diantaranya rumah sakit umum, rumah sakit daerah, klinik, puskesmas,
dan semakin berkembang seiring majunya teknologi dan kebutuhan akan hidup sehat
masyarakat. Berkembangnya pelayanan kesehatan memunculkan masalah pelayanan itu
sendiri seperti kompetensi yang ada, data yang berbasis, dll. Akan dibahas
lebih lengkap dalam pembahasan bab III.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Keperawatan
Sebagai Profesi
Keperawatan
adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk
pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual yang komprehensif, ditujukan pada
individu, keluarga, dan masyarakat, baik sakit maupun sehat yang mencakup
seluruh proses kehidupan manusia. Keperawatan
yaitu suatu profesi. tidak ada faktor apapun yang dapat membedakan secara pasti
sebuah pekerjaan dari sebuah profesi, tetapi perbedaan tersebut sangatlah
penting untuk membentuk bagaimana melakukan praktik. Untuk bertindak secara
professional, dengan memberikan perawatan secara teliti dan berdasarkan
pengetahuan, serta bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan orang lain.
Keperawatan adalah komponen utama dalam system pelayanan kesehatan, dan perawat
merupakan kelompok pekerja yang paling besar dalam system tersebut. Pelayanan
keperawatan diperlukan oleh setiap klien yang mencari jenis perawatan yang
sesungguhnya. Ada beberapa hal yang membedakan istilah profesi dari istilah
pekerjaan, yaitu sebagai berikut :
1. Profesi menumbuhkan pendidikan
berkesinambungan
2. Profesi adalah cabang pengetahuan termasuk
ketrampilan, kemampuan, dan norma.
3. Profesi menyediakan layanan yang spesifik
(khusus)
4. Anggota dari suatu profesi memiliki kewenangan
dalam pengambilan keputusan dari praktik
5. Secara keseluruhan profesi memiliki kode etik
dalam praktik sesuai dengan fungsinya.
Ada 4 ( empat )
elemen utama ( mayor elements) yang menjadi perhatian, Yaitu :
1. Keperawatan adalah ilmu dan kiat sains terapan ( applied science ),
2. Keperawatan adalah profesi yang berorientasi pada pelayanan _ helping health illness problem,
3. Keperawatan mempunyai empat tingkat klien : individu, keluarga, kelompok, dan komunitas dan, 4. Pelayanan Keperawatan mencakup seluruh rentang pelayanan kesehatan-3th level preventions dengan metodologi proskep .
1. Keperawatan adalah ilmu dan kiat sains terapan ( applied science ),
2. Keperawatan adalah profesi yang berorientasi pada pelayanan _ helping health illness problem,
3. Keperawatan mempunyai empat tingkat klien : individu, keluarga, kelompok, dan komunitas dan, 4. Pelayanan Keperawatan mencakup seluruh rentang pelayanan kesehatan-3th level preventions dengan metodologi proskep .
B. Tingkat
Perawatan Kesehatan
Gambar 1.1 Piramida fasilitas kesehatan (U.S Public
Health Service: The Core Function Project,
Washington, DC, 1994/update 2000, Office of Desease Prevention and Health
Promotion. From Stanhope M. Lancaster J: Community
and Public Health Nursing, ed 6, S. Louis, 2004, Mosby.)
Piramida tersebut menunjukkan bahwa
fasilitas pelayanan kesehatan yang berbasis populasi menyediakan fasilitas
dasar untuk pencegahan. Fasilitas ini termasuk pelayanan kesehatan primer,
sekunder, dan tersier (Kotak 2-2). Setiap tingkat mempunyai struktus untuk
mengatur dan member pelayanan kesehatan. Keberhasilan pada tingkat terbawah
dari piramida menyumbangkan keberhasilan penyampaian pelayanan kesehatan pada
tingkat teratas. Fokus pada kesejahteraan, kesehatan masyarakat dari lingkungan
telah meningkatkan kualitas hidup (Merzel dan D’Affilitti 2003). Keberhasilan
bisnis pelayanan kesehatan bergantung pada partisipasi perawat dalam
menciptakan system yang diperlukan untuk memberikan perawatan dengan biaya yang
efektif dan menciptakan strategi untuk memastikan bahwa klien akan menerima
perawatan yang berkualitas. Perawatan kesehatan adalah suatu bisnis yang
menpunyai isu sentral berupa peningkatan biaya dan penyediaan pelayanan
kesehatan yang berkualitas.
Perawat mempunyai tanggung jawab yang
penting untuk memberikan perawatan pada klien dalam seluruh tingkat dan untuk
menentukan tindakan pencegahan.
o
Tingkat pelayanan
kesehatan dan tingkat pencegahan ditentukan sebagai berikut :
-
Perawatan
Primer
|
Perawatan
Primer merupakan kontrak awal yang dibuat oleh klien dengan suatu episode
penyakit yang memerlukan serangkaian tindakan untuk menyelesaikan
masalah-masalah kesehatan yang actual maupun potensial. Termasuk dalam
pemberi pelayanan kesehatan primer antara lain ahli penyakit dalam, ahli
penyakit anak, ahli kandungan, dan perawat praktisi. Tempat-tempat pemberian
pelayanan primer antara lain tempat praktik dokter, klinik yang dikelola oleh
perawat, sekolah, dan tempat-tempat pelayanan kesehatan kerja.
|
-
pencegahan
primer
|
Ditujukan
untuk meningkatkan kesehatan dan melindungi dari penyakit. Pencegahan primer
dilaksanakan sebelum penyakit termanisfestasi melalui tanda dan gejala.
Peningkatan kesehatan mencakup pemberian nutrisi yang baik dan perhatian
terhadap perkembangan kepribadian.
|
-
perawatan
sekunder
|
Perawatan
sekunder mencakup pemberian pelayanan medis khusus oleh doter spesialis atau
oleh rumah sakit yang dirujuk oleh dokter perawatan primer. Klien telah
mengalami tanda dan gejala yang dapat dikenali baik tanda dan gejala yang
masih bersifat diagnose atau yang memerlukan tindakan diagnostic lebih jauh.
Tempat-tempat perawatan sekunder antara lain rumah sakit, dan klinik rawat
jalan.
|
-
pencegahan
sekunder
|
Bertujuan
untuk mempertahankan kesehatan klien yang mengalami masalah kesehatan,
komplikasi atau kecacatan. Pencegahan sekunder dilaksanakan selama periode
pathogenesis setelah suatu penyakit termanifestasi dalam tanda dan gejala.
Ada dua tingkat pencegahan sekunder yaitu diagnosa dini dan tindakan yang
tepat (contoh: skrining hipertensi), dan perawatan akut.
|
-
perawatan
tersier
|
Suatu
tingkatan perawatan yang memerlukan spesialisasi dan teknik yang tinggi untuk
menentukan diagnose dan mengobati masalah kesehatan yang rumit atau masalah
kesehatan yang tidak bisa terjadi. Klien yang memerlukan perawatan tersier
biasanya mengalami kondisi patologis yang luas dan seringkali disertai dengan
komplikasi.
|
-
pencegahan
tersier
|
Berhubungan
dengan rehabilitasi dan cara mengembalikan klien kepada status fungsi dan
maksimal dalam keterbatasan yang diakibatkan oleh penyakit dan
ketidakmampuan. Tingkat pencegahan in iterjadi setelah suatu penyakit
menyebabkan kerusakan yang luas, misalnya seperti pada kasus stroke.
|
Sehingga hal tersebut seperti diatas
dapat membuat jaringan penyampaian terintegrasi (Integrated Delivery Networks, IDNs) yang merupakan satu set
penyelenggara dan fasilitas yang terorganisasi untuk meneruskan pelayanan ke
populasi klien pada lingkungan tertentu dengan pembayaran kapiler (Oodyke,
2004). Sistem tersebut dapat memastikan klien menerima pelayanan pada sebagian
besar lingkungan yang sesuai.
Contoh kasus pada pelayanan kesehatan,
banyak penyelenggara pelayanan kesehatan saat ini mengutamakan pada
kesejahteraan, dengan mengarahkan sumber daya yang ada pada pelayanan kesehatan
primer dan fasilitas pencegahan. Peran perawat sangat dibutuhkan dalam hal ini,
karena mempunyai peluang untuk menyelenggarakan kepemimpinan masyarakat dan
system penyampaian pelayanan kesehatan.
a. Pencegahan dan Pelayanan Kesehatan Primer
Pelayanan
Primer berfokus pada pelayanan kesehatan individual
meliputi sekolah, kamar priksa, klinik kesehatan kerja, pusat keperawatan dan
promosi kesehatan sebagai ide utama. Focus promosi kesehatan adalah menjaga
manusia selalu sehat melalui personal hygiene, gizi baik, lingkungan bersih,
olahraga yang rutin, istirahat, dan mengikuti pola hidup yang sehat, yang
paling utama berfokus pada menurunkan dan mengendalikan faktor risiko penyakit
melalui kegiatan imunisasi dan program kesehatan kerja.
Sedangkan Pelayanan Kesehatan Primer berfokus pada perbaikan kesehatan dari
seluruh populasi. Pelayanan kesehatan primer termasuk pelayanan primer dan juga
pendidikan kesehatan, gizi tepat, pelayanan kesehatan ibu/anak, keluarga
berencana, imunisasi, dan pengendalian penyakit.
b. Pelayanan Sekunder dan Tersier
Pelayanan
Kesehatan yang Sering Digunakan
|
-
Pencegahan penyakit : kegiatan melindungi orang dari penyakit yang akan
menyerang karena ancaman kesehatan yang ada ataupun yang akan datang.
-
Promosi Kesehatan : kegiatan membangun perilaku dan kebiasaan manusia
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan.
-
Organisasi
penanganan pelayanan : organisasi yang
menyelenggarakan atau menyewa fasilitas pelayanan kesehatan tertentu (seperti
pelayanan rumah sakit, penulisan resep obat-obatan)
-
Pelayanan primer : penyediaan pelayanan terpadu, fasilitas pelayanan
kesehatan terjangkau oleh pelayanan kesehatan professional, membangun
hubungan dengan klien, dan melayani keluarga, serta masyarakat.
-
Pelayanan kesehatan
primer : kombinasi pelayanan primer dan
pelayanan
-
kesehatan masyarakat yang dapat
diperoleh individu dan keluarga dalam masyarakat dan diselenggarakan dengan
biaya yang terjangkau.
-
Pencegahan Primer : kegiatan penyuluhan kesehatan atau kegiatan yang
mengurangi timbulnya penyakit.
-
Kesehatan masyarakat : komunitas dan pelayanan interdisiplin yang ditunjukan
untuk mencegah penyakit dan mendukung kesehatan.
-
Pencegahan sekunder : diagnosis dini dan pengobatan penyakit.
-
Pencegahan tersier : pelayanan
untuk mencegah kecepatan progresivitas penyakit.
|
Data dari Stanhope
M. Lancaster J: Community and Public
Health Nursing, ed 6, St. Louis, 2004, Mosby
|
Contoh
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
|
-
Pelayanan Primer (Penyuluhan
Kesehatan)
1.
Pelayanan Prenatal
2.
Pelayanan Bayi Sehat
3.
Konsultan Gizi
4.
Keluarga Berencana
5.
Kelas Olahraga
-
Pelayanan Pencegahan
1.
Skrining tekanan
darah dan kanker
2.
Imunisasi
3.
Informasi
pengendalian racun
4.
Konseling kesehatan
mental dan pencegahan kritis
5.
UU Masyarakat (Sabuk
Pengaman, Bantal udara, Helm pengaman)
-
Pelayanan Sekunder Akut
1.
Pelayanan gawat
darurat
2.
Pelayanan bedah
medis akut
3.
Pemeriksaan
radiologis
-
Pelayanan tersier
1.
Pelayanan intensif
2.
Pelayanan subakut
-
Pelayanan pemulihan
1.
Rehabilitasi
kardiovaskular dan paru-paru
2.
Kedokteran olahraga
3.
Program trauma saraf
spinal
4.
Perawatan rumah
-
Perawatan berkelanjutan
1.
Bantuan kehidupan
2.
Pelayanan psikiatrik
dan lanjut usia
|
C. Pelayanan
Perawatan Kesehatan
ü Rumah Sakit
Perawat dalam lingkungan ini menjalin
komunikasi yang dekat dengan seluruh anggota tim pelayanan kesehatan. Kemampuan
berfikir kritis dan mengenali masalah klien secara cepat dan tepat sangat
penting. Perencanaan dan koordinasi pelayanan dibutuhkan untuk menyampaikan
pelayanan secara kompetensi dan tepat waktu. Perawat harus menerapkan informasi
yang berbasis pada bukti (data) saat memiliki intervensi untuk meningkatkan
kondisi kesehatan klien. Perawat secara continue melibatkan klien dalam
evaluasi pelayanan dan menyesuaikan intervensi sampai dicapai hasil yang
terbaik.
Kepuasan
terhadap pelayanan kesehatan sangat penting bagi organisasi pelayanan sekunder
dan tersier. Kepuasan klien menjadi prioritas dalam lingkungan yang penuh
ketegangan dan kesibukan seperti unit keperawatan rawat inap. Klien
mengharapkan pengobatan yang sopan dan menghargai dirinya. Mereka juga ingin
terlibat dalam pengambilan keputusan sehari-hari.
Karena adanya penanganan pelayanan,
masa perawatan klien di rumah sakit menjadi terbatas. Oleh karena itu, perawat
harus menggunakan sumber daya secara efisien untuk membantu pemulihan dan
pemulangan klien dengan baik. Untuk mengurangi biaya, banyak rumah sakit yang
merancang ulang unit keperawatan. Banyak rumah sakit yang menggunakan model
manajemen kasus pelayanan, di sini, seorang perawat pun mampu menjadi seorang
manajer kasus. Manajemen kasus terutama memiliki focus pada perencanaan
pemulangan klien. Manajer kasus memberi saran pada staf keperawatan tentang
masalah pelayanan keperawatan khusus, mengoordinasi rujukan klien ke pelayanan
yang disediakan disiplin ilmu lain, memastikan penerapan pendidikan klien oleh
staf, dan memonitori kemajuan klien setelah dipulangkan. Pada banyak tempat,
seorang manajer kasus terus memberikan perawatan kepada kliennya setelah
pemulangan dari fasilitas pelayanan akut.
Perencanaan pemulangan dimulai saat
klien masuk fasilitas pelayanan kesehatan. Perawat berperan penting dalam
perencanaan pemulangan di rumah sakit di mana kesinambungan pelayanan sangat
penting. Untuk mencapai ini, perawat menggunakan ketrampilan berfikir kritis
dan melakukan proses keperawatan. Untuk mengantisipasi dan mengidentifikasi
kebutuhan klien, perawat bekerja sama dengan anggota tim kesehatan yang
multidisiplin. Perawat memegang kepemimpinan untuk membuat rencana perawatan
yang akan memindahkan klien dari rumah sakit ke tingkat lain dalam pelayanan
kesehatan seperti rumah klien atau panti perawatan, diharapkan klien memiliki
rencana meneruskan perawatan setelah meninggalkan tempat pelayanan kesehatan.
Klien akan meninggalkan rumah sakit jika kondisi fisiknya telah memungkinkan,
sehingga mereka masih membutuhkan pelayanan kesehatan yang berada di rumah atau
jika ia pindah ke fasilitas kesehatan lainnya. Terkadang klien dan keluarganya
mengkhawatirkan kebutuhannya yang mungkin tidak terpenuhi dan bagaimanan
hasilnya dalam jangka panjang. Perawat akan membantu dengan mengantisipasi dan
mengidentifikasi kebutuhan klien sebelum waktu pemulangan tiba dan dengan
koordinasi anggota pelayanan kesehatan dalam mencapai rencana pemulangan yang
sesuai.
Fungsi
Keperawatan dalam Merawat Lansia di Rumah Sakit
|
|
-
Perawatan
Jangka Panjang
1. Memberikan lingkungan untuk hidup
dibandingkan dengan lingkungan untuk sakit dan sekarat
2. Mengajarkan klien dan keluarganya
3. Member konseling pada klien dan keluarganya
4. Mempelajari berbagai sumber dalam masyarakat
dan cara menggunakannya, menganjurkan keluarga dank lien untuk melakukan hal
yang sama
5. Menentukan tujuan jangka pendek dan jangka
panjang, mengevaluasi kemajuan yang dicapai sesuai dengan kedua tujuan
tersebut secara berkala
6. Melindungi dan mempertahankan kesehatan,
rekreasi, dan riwayat social
7. Membuat rencana dan koordinasi perawatan
8. Mendidik tenaga tambahan
9. Mengkomunikasikan kebutuhan klien dalam
bentuk tulisan dan verbal
10. Melakukan tindakan, pengobatan, dan latihan
rehabilitative
11. Megnobservasi dan mengevaluasi respons klien
terhadap tindakan, pengobatan, dan rencana perawatan
12. Mendidik cara mempertahankan perawatan
kepada staf dank lien
13. Menjaga agar dokter tetap sadar terhadap
segala perubahan yang terjadi pada kondisi klien
14. Melakukan tindakan penyelamatan kehidupan
bila tidak ada dokter
15. Melakukan pengkajian fisik klien
16. Memastikan perawatan medis, gigi, dan kaki
yang adekuat untuk klien
17. Mempertahankan hidrasi, nutrisi, aerasi, dan
kenyamanan
|
-
Perawatan
akut
1. Memberikan dukungan pada klien untuk
mencapai tingkat kemandirian setinggi mungkin sesuai dengan kondisinya.
2. Member inforasi yang tepat unutk klien dan
keluarganya tentang rencana tindakan, pengobatan dan diagnose dalam bekerja
sama dengan dokter.
3. Bekerja sama dengan berbagai disiplin ilmu,
klien dan keluarganya untuk mengembangkan suatu rencana perawatan yang
komperhensif
4. Melakukan pengawasan bagi tenaga tambahan
5. Mengenal berbagai implikasi dan berbagai
sindrom untuk perawatan klien (contoh: gagal ginjal, penyakit koroner,
emfisema).
6. Melindungi klien dari perlukaan dan penyakit
latrogenik
7. Melakukan pengakajian fisik dan psikososial
dalam protocol keperawatan sesuai dengan berbagai kondisi yang ada
8. Memberikan tindakan darurat yang dibutuhkan
(contoh: resusitasi jantung-paru, perbaikan kondisi akibat syok, perdarahan,
kejang, keracunan).
9. Mengingatkan dokter terhadap berbagai
perubahan yang terjadi pada status klien dan berbagai hasil abnormal yang
ditemukan dalam pemeriksaan.
10. Mempertahankan hidrasi, nutrisi, aerasi, dan
kenyamanan.
|
ü Klinik
Biaanya klinik dibentuk suatu kelompok praktik
dokter, klinik rawat jalan yang dikelola oleh perawat, atau blembaga pelayanan
masyarakt yang menyediakan jenis pelayanan kesehatan tertentu. Baisanya klien
yang memanfaatkan klinik berasal dari tingkat socialekonomi yang rendah atau
lansia dengan pendapatan yang terbatas. Klien cenderung tidak akan bertemu
dengan pemberi pelayanan kesehatan yang sama secara teratur dan kurangnya
komunikasi tentang status kesehatan klien pada saat perawatan dipindahkan ke
tempat perawatan akut.
Klinik yang dikelola oleh perawat atau
pusat-pusat perawatan bertujuan untuk memberikan pelayanan keperawatan yang
berkualitas dengan berfokus pada peningkatan kesehatan dan pendidikan
kesehatan, pencegahan penyakit, pengelolaan penyakit kronik, danmemberi
dukungan pada perawatan dini dan pemberi perawatan.
Klinik biasanya dikelola oleh perawat yang
menjalankan peran-peran yang lebih ahli misalnya perawatan praktisi dan
spesialis perawat klinik. Tetapi perawat yang terdaftar yang menjalankan peran
tradisional juga secara aktif terlibat di klinik. Banyak klinik yang
menjalankan usahanya dengan cara bergabung dengan pusat-pusat pendidikan untuk
mengombinasikan pendidikan dan penelitian di dalam suatu lingkungan yang
dikontrol oleh perawat.pelayanan yang ditawatkan pada klinik yang dikelola oleh
perawat jenisnya bervariasi, begitu cara bagaimana pelayanan diberikan sehingga
membuat klinik yang dikelola oleh perawat menjadi pelayanan yang unik.
Pelayanan perawatan primer yang diberikan oleh
perawat berbeda dengan pelayanan yang diberikan oleh dokter di berbagai tempat
perawatan primer. Perawatan yang melakasanakan peran praktik yang lebih ahli
menggabungkan pengetahuan keperawatan dan kedokteran dalam suatu perspektif
perawatan yang berpusat pada klien. Hal ini berarti bahwa perawat lebih
menekankan pada pendidikan kesehatan dan perawatan diri. Klien yang menderita
penyakit kronik harus bekerja sama dengan keluarganya agar mereka dapat
mengelola penyakit yang dideritanya. Klinik yang dikelola oleh perawt
menciptakan bentuk pelayanan yang bertujuan untuk membantu masyarakat agar
mereka memiliki tanggung jawab yang lebih bagi kesehatan diri mereka sendiri
dan agar mereka dapat memperoleh kemampuan koping yang diperlukan. Dalam jangka
waktu yang panjang, perawat praktik yang lebih ahli sangat efektif dalam
meningkatkan hasil akhir dari yang diperoleh klien dengan cara member kemampuan
agar klien dapat tetap berfungsi di rumah dan di lingkungan masyarakat.
Pelayanan klinik yang dikelola perawat
|
è Pengkajian fisik dan perkembangan
è Penilaian terhadap risiko kesehatan
è Konseling sejahtera
è Pendidikan kesehatan
è Konseling psikososial
è Perawatan dan pencegahan terhadap penyakit
umum
è Pengelolaan perawatan akut dan kronik
è Pelayanan perawatan di rumah
è Pencitraan visualisasi, dan sentuhan
terapeutik
|
ü Perawatan Intensif (Intensif Care Unit, ICU)
Unit perawatan kritis merupakan unit rumah
sakit di mana klien menerima perawatan medis intensif dan mendapat monitoring
yang ketat. Staf keperawatan dan medis pada ICU memiliki pengetahuan khusus
tentang prinsip dan teknik perawatan kritis. ICU merupakan tempat pelayanan
medis yang paling mahal karena setiap perawat hanya melayani satu atau dua
orang klien dalam satu waktu dan dikarenakan banyaknya terapi dan prosedur yang
dibutuhkan seorang klien dalam ICU.
ü Fasilitas Psikiatri
Rencana perawatan disusun oleh bidang
kedokteran, keperawatan, pekerja social, dan terapi aktivitas sehingga klien
dapat kembali ke masyarakat dalam keadaan yang fungsional.
ü Rumah Sakit Daerah
Dengan adanya reformasi pelayanan kesehatan,
semakin banyak system pelayanan kesehatan di kota besar yang membangun koneksi
dengan rumah sakit daerah. Rumah sakit daerah nantinya akan menjadi rujukan
dari sentra medis tersier. Perawat yang bekerja di rumah sakit daerah sering
melakukan tugasnya tanpa adanya dokter. Kemampuan melakukan pemeriksaan fisik,
membuat keputusan, dan pelayanan darurat menjadi sangat penting. Perawat
praktik ahli (contoh; perawat praktisioner dan perawat klinis spesialis) menggunakan
protocol medis dan menjalin persetujuan kerja sama dengan dokter.
ü Pelayanan pemulihan
Pada lingkungan pemulihan ini, perawat
menyadari bahwa keberhasilan sangat bergantung pada kerja sama dengan klien dan
keluarganya. Mereka membutuhkan pemahaman yang jelas tentang tujuan pemulihan
fisik, alasan keterbatasan fisik, dan tujuan serta risiko yang berhubungan
dengan terapi. Dengan keterlibatan ini, klien dan keluarga cenderung lebih
bersedia untuk mengikuti rencana terapi dan mencapai fungsi yang optimal.
ü Pelayanan kesehatan rumah (home care)
Keperawatan merupakan salah satu pelayanan
yang paling banyak digunakan dalam kegiatan home
care. Namun, terkadang pelayanan rumah juga meliputi pelayanan medis dan
social; terapi fisik, kerja, bicara, dan pernapasan; dan terapi gizi. Perawat
menangani pemulihan dan stabilisasi penyakit di rumah dan mengidentifikasi
masalah uang berhubungan dengan gaya hidup, keamanan, lingkungan, dinamika
keluarga, dan praktik layanan kesehatan. Perawat home care menyediakan
pelayanan individual. Mereka membantu klien beradaptasi terhadap keterbatasan
fisik temporer atau permanen sehingga mereka dapat memiliki aktivitas rutin
yang normal. Pelayanan rumah membutuhkan pengetahuan yang luas dalam berbagai
bidang seperti dinamika keluarga, kegiatan cultural, nilai-nilai spiritual, dan
prinsip komunikasi.
ü Rehabilitasi
Penyedia layanan kesehatan menerapkan strategi
rehabilitasi khusus kepada lingkungan rumah sehingga klien dapat mencapai
fungsi dan kemandirian yang semaksimal mungkin. Perawat dan anggota pelayanan
kesehatan lainnya mengunjungi rumah klien dan membantunya beradaptasi terhadap
penyakit atau cidera.
ü Fasilitas perawatan ekstensif
Suatu pelayanan menengah atau fasilitas
keperawatan terampil menawarkan perawatan terampil oleh staf keperawatan
berlisensi. Perawatan ini meliputi cara penggunaan cairan intravena, perawatan
luka, pemakaian ventilator jangka-panjang, dan rehabilitasi fisik. Klien
menerima perawatan mendukung yang ekstensif sampai mereka dapat kembali ke
komunitasnya atau tempat perawatan di rumah.
ü Perawatan berkelanjutan
Perawatan ini ditujukan kepada klien dengan
kecacatan, klien yang tidak akan dapat hidup mandiri, atau mereka yang
menderita penyakit stadium akhir. Perawat harus bertindak kreatif dalam
memenuhi kebutuhan klien, terutama para lansia yang membutuhkan perawatan
lanjutan.
ü Pusat atau fasilitas keperawatan
Pusat keperawatan biasanya menyediakan
pelayanan menengah dan pengasuhan 24 jam pelayanan keperawatan, rehabilitasi,
pengaturan diet, rekreasi, social dan religious. Hal ini merupakan kunci pokok
dari perawat untuk melayani secara adekuat, dan harus pandai memenuhi kebutuhan
kesehatan dari populasi yang terus bertambah.
Contoh
Pelayanan Perawatan
|
|
-
Peningkatan
kesehatan
|
1.
Kelas
prenatal
2.
Kelas
untuk perawatan bagi lansia
3.
Konseling
nutrisi
4.
Kelas
latihan fisik (olahraga)
5.
Manajemen
stress
6.
Kelas
untuk berhenti merokok
7.
Keluarga
berencana
|
-
Pencegahan
penyakit
|
1.
Program
skrining (missal: hipertensi, kadar kolesterol tinggi, kanker payudara
[mamografi])
2.
Konseling
kesehatan mental dan pencegahan krisis
3.
Imunisasi
4.
Tindakan
keamanan dan kesehatan kerja (missal: ventilasi tempat kerja, penggunaan
pelindung mata, control kebisingan)
5.
Legislasi
public (missal: sabuk keselamatan, kantung udara, helm, kode bus sekolah)
6.
Informasi
control keracunan
|
-
Perawatan
primer
|
1.
Unit
kesehatan sekolah dan universitas
2.
Pemeriksaan
rutin atau pemeriksaan fisik
3.
Tindak
lanjut untuk penyakit kronik
4.
Pusat
kesehatan mental komunitas
|
-
Diagnosis
|
1.
Prosedur
radiologis (missal: MRI dan pemindahan CT, pemeriksaan sinar-x)
2.
Pemeriksaan
fisik (system terfokus)
3.
Tes darah
|
-
Tindakan
|
1.
Pendidikan
klien untuk penatalaksanaan penyakit khusus
2.
Intervensi
bedah
3.
Terapi
laser
4.
Terapi
farmakologi
|
-
Rehabilitasi
|
1.
Program
kardiovaskular
2.
Program
pulmonary
3.
Kedokteran
olahraga
4.
Program
ketergantungan otot dan alcohol
5.
Program
penyakit mental
6.
Program
stroke dan cidera medulla spinalis
7.
Perawatan
kesehatan di rumah
|
-
Perawatan
kontinyu
|
1.
Perawatan
geriatric
2.
Hospice
3.
Rumah
tempat tinggal
|
D.
Masalah Dalam Penyampaian Layanan
Kesehatan
Pelayanan kesehatan merupakan pihak yang
paling berkualifikasi untuk mengubah system penyampaian layanan kesehatan,
perawat harus berpartisipasi penuh dan efektif dalam semua aspek layanan
kesehatan. Keperawatan menghadapi masalah mengenai cara mempertahankan kualitas
layanan kesehatan sekaligus menurunkan biaya sehingga perawat harus memperoleh
pengetahuan, ketrampilan, dan nilai-nilai yang penting untuk melakukan praktik
secara kompeten dan efektif. Melakukan kerja sama dengan professional kesehatan
lainnya juga penting untuk merancang pendekatan baru bagi penyampaian pelayanan
klien. Masih ada sedikit institusi yang mecoba untuk mengotrol biaya dengan
cara mengurangi tenaga kerja dan pelayanan pendukung yang diperlukan untuk
member perawatan klien secara langsung. Ada suatu kekhawatiran bahwa institusi
semacan itu lebih menjadikan insentif keuangan sebagai prioritas daripada
pelayanan kemanusiaan yang berkualitas keperawatan dalam advokasi klien akan
menjadi penting untuk menjamin terlaksananya pelayanan kesehatan yang
diperlukan oleh seluruh lapisan masyarakat.
a. Kompetensi
Tiap konsumen kesehatan tentunya mengharapkan
standar keperawatan dan praktik yang sesuai, aman, dan efisien. Organisasi
layanan kesehatan memastikan pelayanan yang berkualitas dengan menetapkan
kebijakan, prosedur, dan protocol yang sesuai ilmu pengetahuan serta mengikuti
standar akreditasi nasional. Tanggung jawab seorang perawat adalah mengikuti
dan prosedur, serta mengetahui standar praktik terbaru. Kompetensi yang terus
menerus merupakan tanggung jawab seorang perawat. Selain itu, perawat juga
wajib memperoleh pendidikan berkelanjutan dan sertifikasi yang dibutuhkan.
b. Praktik berbasis-bukti (Evidence-Based)
Sebagai perawat professional, perawat
ditantang untuk mengetahui informasi terbaru agar dapat menyediakan pelayanan
klien yang berkualitas tinggi. Praktik keperawatan bersifat dinamik dan terus
berubah karena adanya informasi baru yang berasal dari penelitian, tren
praktik, perkembangan teknologi, dan masalah social klien. Perawat harus
menganalisis pengetahuan baru untuk membuat keputusan yang tepat mengenai pelayanan
klien (Barnsteiner dan Prevost, 2002).
Tujuan praktik berbasis-bukti adalah
memberikan data berbasis-bukti kepada perawat untuk melakukan pelayanan klien
yang efektif. Praktik berbasis-bukti membantu perawat menyediakan pelayanan
kesehatan yang inovatif, melebihi standar kualitas, dan membantu perawat
menyediakan pelayanan klien yang konsisten melalui proses pengambilan keputusan
yang efektif dan efisien(Spector, 2005).
c. Pelayanan kesehatan berkualitas
Pelayanan kesehatan yang berkualitas sangat
sulit untuk didefinisikan. Definisi oleh klien belum tentu sama dengan definisi
oleh professional kesehatan.
d. Ekonomi
Pelaksanaan pelayanan kesehatan akan dipengaruhi oleh tingkat ekonomi di masyarakat. Semakin tinggi ekonomi seorang, pelayanan kesehatan akan lebih diperhatikan dan mudah dijangkau, demikian juga sebaliknya apabila tingkat ekonomi seorang rendah, maka sangat sulit menjangkau pelayanan kesehatan mengingat biaya dalam jasa pelayanan kesehatan membutuhkan biaya yang cukup mahal. Keadaan ekonomi ini yang akan mempengaruhi dalam system pelayanan kesehatan.
Pelaksanaan pelayanan kesehatan akan dipengaruhi oleh tingkat ekonomi di masyarakat. Semakin tinggi ekonomi seorang, pelayanan kesehatan akan lebih diperhatikan dan mudah dijangkau, demikian juga sebaliknya apabila tingkat ekonomi seorang rendah, maka sangat sulit menjangkau pelayanan kesehatan mengingat biaya dalam jasa pelayanan kesehatan membutuhkan biaya yang cukup mahal. Keadaan ekonomi ini yang akan mempengaruhi dalam system pelayanan kesehatan.
e. Hasil yang sensitive terhadap keperawatan
Hasil yang sensitive terhadap keperawatan
merupakan hasil klien yang berhubungan langsung dengan pelayanan keperawatan.
Mereka (perawat) memiliki pengaruh besar terhadap keselamatan klien dan
kualitas pelayanan. Perawat bertanggung jawab atas konsekuensi hasil ini. Saat
ini hasil sensitive terhadap keperawatan semakin ditekankan. Perawat memegang
tanggung jawab untuk berbagai hasil yang meliputi individu, pengasuh dari pihak
keluarga, klien, dan komunitas.
Terdapat banyak hasil yang sensitive terhadap
keperawatan yang diukur oleh perawat. Contohnya : adalah insiden pneumonia
rumah sakit, deep vein thrombosis,
infeksi saluran kemih, ulkus tekan, kecelakaan jatuh, kegagalan penyelamatan,
dan mortalitas 30 hari (Stanton, 2004).
f.
Kepuasan klien
Hampir seluruh organisasi pelayanan kesehatan
besar mengukur aspek kepuasan klien.
Dimensi dari Pelayanan Berpusat pada Klien
|
-
Hormati
nilai-nilai, keinginan, dan kebutuhan klien
Klien
ingin ditangani dengan penuh rasa hormat
Klien
ingin diberitahu dan dilibatkan mengenai keputusan pelayanannya
Persepsi
klien tentang kebutuhannya tidak boleh berbeda jauh dari persepsi
penyelenggara pelayanan.
-
Koordinasi
dan integrasi pelayanan
Staf yang
kompeten dan penuh kasih sayang akan mengurangi rasa tidak berdaya
Klien
menginginkan pemimpin dalam pelayanannya dan dapat berkomunikasi dengan
anggota tim kesehatan yang lain
Klien
mengharapkan pelayanan dan prosedur yang terkoordinasi baik
Klien
harus mengetahui pihak yang dapat dimintai bantuan setiap saat
-
Informasi,
komunikasi, dan pendidikan
Klien
mengharapkan informasi yang akurat dan tepat waktu mengenai status klinisnya,
kemajuan, atau prognosis
Klien dan
keluarganya harus diinformasikan mengenai perubahan besar dalam terapi atau
statusnya
Klien
harus menerima keterangan yang jelas mengenai prosedur dan pemeriksaan yang
dijalaninya
Klien dan
keluarganya ingin mengetahui cara perawatan oleh diri mereka sendiri
-
Kenyamanan
fisik
Pelayanan
fisik yang menyediakan kenyamanan merupakan salah satu unsure penting yang
harus disediakan pelayanan kesehatan
Perawat
harus tanggap secara efektif dan tepat waktu terhadap permintaan untuk
pengobatan rasa nyeri, menjelaskan rasa nyeri supaya dapat diantisipasi oleh
klien, dan menawarkan alternative untuk penanganan nyeri.
Klien
mengharapkan privasi dan penghormatan terhadap nilai budayanya
Lingkungan
pelayanan kesehatan harus bersih dan nyaman
-
Dukungan
emosional dan menghilangkan rasa takut dan kegelisahan
Kita
bergantung pada pelayanan kesehatan untuk mencurahkan ketakutan dan
kegelisahannya.
Klien
harus memahami pengaruh penyakit terhadap kemampuan perawatan diri sendiri
dan keluarganya
Klien
mengkhawatirkan biaya pelayanan medis yang harus dibayar. Tunjuk staf yang
dapat membantu menghilangkan kekhawatiran ini.
-
Ketertiban
keluarga dan teman
Penyedia
layanan harus mengenali dan menghomati keluarga/teman yang menjadi tempat
bergantung bagi klien.
Klien
berhak menentukan keterlibatan anggota keluarga dalam pengambilan keputusan
pelayanannya.
Klien
mengharapkan keluarga/teman yang akan merawatnya setelah dipulangkan untuk
diberikan informasi secara tepat.
-
Transisi
dan komtinuitas
Klien
menginginkan informsai tentang obat yang dikonsumsi rencana diet atau terapi,
dan tanda peringatan setelah masuk tumah sakit atau diterapi
Klien
mengharapkan kebutuhan kesehatannya tetap terpenuhi setelah dipulangkan, dengan
adanya pelayanan terkoordinasi
Klien dan
keluarga mengharapkan akses sumber kesehatan setelah dipulangkan.
|
Data
dari Gerteis, et aL.: Thorugh the
Patient’s eyes, San Fransisco, 1993, Jossey-Bass
|
Program Picker/Commonwealth
untuk pelayanan klien telah mengidentifikasi tujuh dimensi dari Pelayanan
Berpusat pada Klien. Ketujuh dimensi ini mencakup sebagian besar lingkup
praktik keperawatan, dan dapat diterapkan dalam banyak lingkungan pelayanan
kesehatan. Skali lagi staf keperawatan bertanggung jawab untuk mengenali
masalah khas yang mempengaruhi kepuasan klien di unitnya.
Identifikasi harapan klien sangat penting bagi
perawat. Ketujuh dimensi pelayanan tersebut dapat menjadi petunjuk yang
berguna. Dengan mempelajari harapan klien tentang informasi, kenyamanan, serta
keberadaan keluarga dan teman, perawat akan mampu merencanakan pelayanan klien
yang lebih baik. Para perawat secara rutin menanyakan harapan klien saat ia
memasuki lingkungan pelayanan kesehatan saat perawatan berjalan, dan saat klien
dipulangkan. Harapan klien merupakan pengukuran yang penting dalam evaluasi
pelayanan keperawatan.
g. Kemajuan teknologi dan informatika keperawatan
Beberapa contoh perubahan pelayanan kesehatan
adalah adanya peralatan canggih seperti alat infuse intravena elektronik,
telemetric jantung dan system dispensasi pengobatan terkomputerisasi. Teknologi
memang mempermudah pekerjaan perawat namun ia tidak dapat menggantikan
pertimbangan perawat. Contoh: tanggung jawab perawat saat mengatur terapi intravena
klien adalah memonitor alat infus agar menginfus secara tepat waktu dan tanpa
komplikasi. Alat infuse elektronik menyediakan kecepatan infuse yang konstan,
namun preawat harus memastikan bahwa mereka telah menghitung kecepatan dengan
tepat. Alat tersebut akan mengeluarkan bunyi peringatan jika infuse melambat
sehingga perawat dapat memperbaiki masalah tersebut. Teknologi tidak dapat
menggantikan pengawasan dan pertimbangan klinis perawat. Perawat membutuhkan
informasi akurat terbaru untuk mengambil keputusan terbaik bagi klien mereka.
Oleh Karena itu, perawat sangat dibutuhkan dalam membantu agen pelayanan
kesehatan menemukan cara manajemen informasi yang efektif.
Informatika keperawatan menggabungkan
pengetahuan computer dan informasi dengan pengetahuan keperawatan. Ilmu ini
mendukung praktik keperawatan dan penyampaian pelayanan keperawatan dengan
memberikan cara menangani dan memproses data, informasi, dan pengetahuan
keperawatan.
- Data : merupakan bagian realitas yang individual.
- informasi : berikut hal mengorganisasi, menyusun, atau menginterpretasikan data harus menggunakan informasi.
- pengetahuan : timbul saat perawat menggabungkan dan mengidentifikasi hubungan antara berbagai bagian informasi.
- Data : merupakan bagian realitas yang individual.
- informasi : berikut hal mengorganisasi, menyusun, atau menginterpretasikan data harus menggunakan informasi.
- pengetahuan : timbul saat perawat menggabungkan dan mengidentifikasi hubungan antara berbagai bagian informasi.
Perawat harus beperan dalam evaluasi implementasi
kemajuan teknologi terbaru. Mereka menggunakan teknologi dan informatika untuk
meningkatkan efektivitas pelayanan keperawatan, keamanan, dan hasil perawatan
klien. Hal terpenting yang harus diingat oleh para perawat adalah bahwa focus
pelayanan keperawatan bukanlah mesin atau teknologi, melainkan sang klien. Oleh
karena itu perawat harus memperhatikan dan berhubungan dengan klien dan
memastikan bahwa hak-hak dan kepercayaan diri klien tetap terjaga pada berbagai
tingkat perawatan.
h. Globalisasi pelayanan kesehatan
Perawat harus memahami cara komunikasi dunia
dan globalisasi pelayanan kesehatan memengaruhi praktik keperawatan. Akibat
dari globalisasi, dokter dan penyelenggara pelayanan kesehatan harus membuat
akses terhadap pelayanan lebih mudah. Status kesehatan di seluruh dunia
dipengaruhi banyak masalah. Contoh: masalah kemiskinan yang paling utama dan
merupakan penyebab kematian terbanyak di dunia masa kini. Negara dengan
kemiskinan tinggi memiliki akses yang terbatas terhadapa vaksin, air bersih,
dan pelayanan kesehatan standar. Begitu pula pertumbuhan urbanisasi
mempengaruhi kesehatan di seluruh dunia, dan masalah di perkotaan seperti
polusi, kebisingan, kepadatan penduduk, kekurangan air, system pembuangan yang
buruk, dan bahaya lainnya menjadi semakin banyak. Dan pada ahirnya hal tersebut
mempengaruhi globalisasi kesehatan di jaman sekarang. Focus unik keperawatan
terhadap pelayanan membantu perawat mengatasi masalah yang timbul akibat
globalisasi. Perawat dan profesi keperawatan mampu mengatasi masalah ini dengan
bekerja sama untuk meningkatkan pendidikan keperawatan seluruh dunia, merekrut
individu untuk menjadi perawat, dan dengan mendukung perubahan yang akan
meningkatkan penyampaian pelayanan kesehatan. Kita harus bersiap untuk
datangnya masalha pelayanan kesehatan masa depan. Sebagai pimpinan keperawatan
memegang kendali dan bersikap proaktif dalam membuat solusi.
Mengukur Kualitas Sistem Kesehatan
|
|
-
Akses
|
Petunjuk informasi konsumen yang menunjukan
betapa mudahnya mendapatkan akses untuk pelayanan medis (contoh, ketepatan
waktu pelayanan, tersedianya tenaga dokter, dan letak geografis yang
strategis).
|
-
Ketepatan
|
Indicator yang menunjukan ketidaksesuaian
antara pelayanan actual yang diberikan dengan tingkat pelayanan yang dianggap
“penting”, dan dapat menunjukkan kemampuan system untuk member pelayanan
dengan biaya yang efektif.contoh lama rawat, frekuensi prosedur versus angka
yang ideal.
|
-
Kualitas
pelayanan
|
Indicator yang membuat konsumen merasa yakin
bahwa suatu rencana kesehatan atau system bersifat responsif,menyenangkan,dan
“ramah”.contoh: kepuasan total terhadap pelayanan,waktu tunggu di ruang
kedaruratan, kecepatan penagihan biaya.
|
-
Ukuran
penyaringan (skrining)
|
Indicator dari efektiftivitas usaha
perencanaan yang berdasarkan pada angka untuk melakukan skrining terhadap
target populasi tertentu guna deteksi dini terhadap penyakit. Contoh, angka
skrining kolestrol atau pap smear.
|
-
Hasil yang
ditemukan
|
Ukuran-ukuran hasil dari temuan klinik yang
spesifik. Contoh: angka kematian, perawatan ulangdi ruang kedaruratan yang
tidak direncanakan sebelumnya, komplikasi penyakit tertentu (syok
pascaoperasi, infeksi pada luka, henti napas).
|
-
Pentalaksanaan
penyakit
|
Indicator terhadap keberhasilan rencana
kesehatan atau keberhasilan system dalam pengobatan seluruh penyakit yang
dilakukan dalam sebuah rentang perawatan. Contoh: penyakit jantung, diabetes,
pelayanan primer (angka pemanfaatan pelayanan preventif), perawatan spesialis
(diagnose spesifik penilaian status kesehatan).
|
-
Status
kesehatan konsumen
|
Indicator terhadap kemampuan rencana
kesehatan untuk mempertahankan kesehatan populasi yang terdaftar. Contoh:
insiden dan prevalensi penyakit kanker atau jantung, indeks kesehatan umum).
|
-
Tindakan
pencegahan
|
Indicator terhadap frekuensi dan efektivitas
pelayanan preventif yang diberikan kepada konsumen dari sebuah rencana
kesehatan. Contoh: jumlah kunjungan preventif tahunan, persentase wanita yang
menerima pelayanan prenatal selama trisemester
|
E. Masa Depan Pelayanan Kesehatan
System penyampaian pelayanan kesehatan dimulai
dengan adanya masalah perubahan. Perubahan menghasilkan banyak ancaman, namun
juga membuka kesempatan untuk perbaikan. Masalah yang penting dalam perencanaan
dan penyampaian pelayanan kesehatan adalah memastikan kesehatan dan
kesejateraan masyarakat. Keperawatan professional merupakam peran penting dalam
penyampaian pelayanan kesehatan. Pemecahan masalah perbaikan kualitas sangat
tergantung partisipasi aktif perawat. Begitu juga organisasi pelayanan
kesehatan harus berusaha mempersiapkan diri mengatasi tantangan dalam pelayanan
kesehatan. Dengan cara menyediakan pelayanan kesehatan, mengurangi biaya yang
tidak perlu, meningkatkan akses pelayanan, dan berusaha menyediakan layanan
yang berkualitas tinggi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Bahwa profesi keperawatan dalam system
pelayanan kesehatan itu sangat penting dilihat dari sisi pelayanan kesehatan
yang membutuhkan perawat untuk memajukan dunia kesehatan dan kualitas
masyarakat itu sendiri.
2. masih adanya lapangan pekerjaan yang
luas untuk para perawat professional karena semakin meluasnya tempat pelayanan
kesehatan.
3. Kendala tentang profesi perawat masa
kini yaitu tentang ketrampilan, isu global, kompetensi dalam pelayanan
kesehatan dan lain-lain.
B. Daftar Pustaka
Aziz Alimun
Hidayat (2002), Konsep Dasar Keperawatan,
Penerbit Salemba Medika, Surabaya.
Poter PA &
Perry AG (1991), Fundamental of Nursing,
CV Mosby Company, Jakarta.
Patricia A Potter
& Anne G Perry(2005), Fundamental of
Nursing (edition 7), Elseviar inc, Jakarta.
Google Search :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar