BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Tubuh
seseorang adalah suatu yang kompleks, dalam dirinya terdapat beberapa system
yang berguna sebagai zar tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur, diantara ropionate
karbohidrat yang berguna sebagai zat tenaga. Perlu dijelaskan bahwa makanan
yang kita konsumsi tidak hanya sekedar menjadikan tubuh kita merasa kenyang,
namun dibalik itu ada hal yang perlu kita ketahui. Makanan yang bergizi adalah
makanan yang mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh, makanan merupakan
sumber zat gizi utama yang dibutuhkan oleh tubuh. Jadi penting bagi kita untuk
menjaga keseimbangan gizi yang ada dalam makanan.Kita tentunya sudah tidak
asing lagi dengan karbohidrat atau disebut juga hidrat arang.Karbohidrat adalah
zat penghasil sumber tenaga (ropio) bagi tubuh manusia. Sumber karbohidrat
banyak di dapat dari tumbuh-tumbuhan sebagai contoh beras, jagung, gandum,
singkong, ubi, kentang, sagu dan lain lain. Jika seseorang kekurangan karbohidrat,
maka tubuh akan menjadi lemah semakin lama badan akan semakin kurus. Jika hal
ini terus menerus dialami, maka akan menganggu ropio pencernaan, kondisi badan
akan menurun.
Setiap orang
membutuhkan karbohidrat yang berbeda, atara satu orang dengan orang lainnya.
Jadi kesimpulannya, kebutuhan karbohidrat tergantung dari jumlah kalori yang
dibutuhkan oleh tubuh.Dalam makalah ini ikita akan menjelaskan tentang ropionate
karbohidrat, berikut tentang pengertian, fungsi, komponen, mengapa kita perlu
mengkonsumsi makanan yang mengandung zat-zat seperti diatas.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Karbohidrat
adalah senyawa ropion terdiri dari ropio karbon, ropiona, dan oksigen. Contoh;
glukosa C6H12O6, sukrosa C12H22O11, sellulosa (C6H10O5)n. Rumus umum karbohidrat
Cn(H2O)m.
Fotosintesis :
sinar
matahari
6 CO2 + 6 H2O ---------------------------à C6H12O6 + 6 O2
klorofil karbohidrat
Karena
komposisi yang demikian, senyawa ini pernah disangka sebagai hidrat karbon,
tetapi sejak 1880, senyawa tersebut bukan hidrat dari karbon. Nama lain dari
karbohidrat adalah sakarida, berasal dari bahasa Arab “sakkar” artinya gula.
Karbohidrat sederhana mempunyai rasa manis sehingga dikaitkan dengan gula.
Melihat struktur molekulnya, karbohidrat lebih tepat didefinisikan sebagai
suatu polihidroksialdehid atau polihidroksiketon. Contoh glukosa;
adalah suatu polihidroksi aldehid karena mempunyai satu gugus aldehid da 5
gugus hidroksil (OH).
B.
KOMPONEN
Karbohidrat terbagi menjadi 3 kelompok;
1. Monosakarida, adalah karbohidrat yang sederhana, dalam arti molekulnya hanya
terdiri atas beberapa atom karbon saja dan tidak dapat diuraikan dengan cara
hidrolisis dalam kondisi lunak menjadi karbohidrat lain. Monosakarida yang
paling sederhana adalah gliseraldehida dan dihidroksiaseton. Yaitu terdiri
atas 3-6 atom C dan zat ini tidak dapat lagi dihidrolisis oleh larutan asam
dalam air menjadi karbohidrat yg lebih sederhana.
2. disakarida, yaitu
senyawanya terbentuk dari 2 molekul monosakarida yg sejenis atau tidak. Disakarida
dpt dihidrolisis oleh larutan asam dalam air sehingga terurai menjadi 2 molekul
monosakarida.
3. Oligosakarida,
yaitu Senyawa yang mempunyai molekul yang terdiri atas
beberapa molekul monosakarida. Dua molekul monosakarida yang berikatan satu
dengan yang lain, membentuk satu molekul disakarida. Oligosakarida yang lain
adalah trisakarida yaitu yang terdiri atas tiga molekul monosakarida dan
tetrasakarida yang terbentuk dari empat molekul monosakarida. Oligosakarida
yang paling banyak terdapat di alam adalah disakarida
4. polisakarida, yaitu senyawa
yg terdiri dari gabungan molekul-molekul monosakarida yang banyak jumlahnya,
senyawa ini bisa dihidrolisis menjadi banyak molekul monosakarida.
C.
FUNGSI
Fungsi
utama karbohidrat adalah menyediakan ropio bagi tubuh. Karbohidrat merupakan
sumber utama ropio bagi penduduk di seluruh dunia, karena banyak di dapat di
alam dan harganya ropiona murah. Satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori.
Sebagian karbohidrat di dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai
glukosa untuk keperluan ropio segera; sebagian disimpan sebagai glikogen dalam
hati dan jaringan otot, dan sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian
disimpan sebagai cadangan ropio di dalam jaringan lemak. Seseorang yang memakan
karbohidrat dalam jumlah berlebihan akan menjadi gemuk.
·
Pemberi Rasa Manis
pada Makanan
Karbohidrat ropio rasa manis pada makanan,
khususnya mono dan disakarida. Gula tidak mempunyai rasa manis yang sama.
Fruktosa adalag gula yang paling manis. Bila tingkat kemanisan sakarosa diberi
nilai 1, maka tingkat kemanisan fruktosa adalah 1,7; glukosa 0,7; ropion 0,4;
laktosa 0,2.
·
Penghemat Protein
Bila karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka
protein akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan ropio, dengan mengalahkan
fungsi utamanya sebagai zat pembangun. Sebaliknya, bila karbohidrat makanan
mencukupi, protein terutama akan digunakan sebagai zat pembangun.
·
Pengatur Metabolisme
Lemak
Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak
yang tidak sempurna, sehingga menghasilkan bahan-bahan keton berupa asam
asetoasetat, aseton, dan asam beta-hidroksi-butirat. Bahan-bahan ini dibentuk
menyebabkan ketidakseimbangan natrium dan dehidrasi. Ph cairan menurun. Keadaan
ini menimbulkan ketosis atau asidosis yang dapat merugikan tubuh.
·
Membantu Pengeluaran
Feses
Karbohidrat membantu pengeluaran feses dengan
cara emngatur ropionate usus dan ropio bentuk pada feses. Selulosa dalam serat
makanan mengatur ropionate usus.
Serat makanan mencegah kegemukan, konstipasi,
hemoroid, penyakit-penyakit divertikulosis, kanker usus besar, penyakiut
diabetes mellitus, dan jantung koroner yang berkaitan dengan kadar kolesterol
darah tinggi.
Laktosa dalam
susu membantu absorpsi kalsium. Laktosa lebih lama tinggal dalam saluran cerna,
sehingga menyebabkan pertumbuhan bakteri yang menguntungkan
D. SIFAT KIMIA KARBOHIDRAT
Beberapa sifat kimia karbohidrat
:
·
Sifat mereduksi
Monosakarida dan
beberapa disakarida mempunyai sifat dapat mereduksi, terutama dalam suasana
basa. Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi
karbohidrat maupun analisis kuantitatif. Sifat mereduksi
ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam molekul
karbohidrat.
·
Pembentukan furfural
Dalam larutan asam yg encer, walaupn
dipanaskan monosakarida umumnya stabil. Tetapi apabila dipanaskan dengan asam
kuat yg pekat, monosakarida menghasilkan furfural atau derivatnya. Reaksi
pembentukan furfural ini adalah reaksi dehidrasi atau pelepasan molekul air
dari suatu senyawa.
·
Pembentukan osazon
Semua karbohidrat yang
mempunyai gugus aldehida atau keton bebas akan membentuk osazon bila dipanaskan
bersama fenilhidrazin berlebih. Osazon yang terjadi mempunyai bentuk kristal
dan
titik lebur yang khas bagi masing-masing karbohidrat.
·
Pembentukan ester
Adanya gugus hidroksil pada karbohidrat
memungkinkan terjadinya ester apabila direaksikan dengan asam. Monosakarida
mempunyai beberapa gugus –OH dan dengan asam fosfat dapat menghendakinya
menghasilkan ester asam fosfat.
·
Isomerisasi
Kalau dalam larutan asam encer
monosakarida dapat stabil, tidak demikian halnya apabila monosakarida
dilarutkan dalam basa encer. Glukosa dalam larutan
basa encer akan berubah sebagian menjadi fruktosa dan manosa. Ketiga
monosakarida ini ada dalam keadaan keseimbangan. Demikian pula apabila yang
dilarutkan itu fruktosa atau manosa, keseimbangan antara ketiga monosakarida
akan tercapai juga. Reaksi ini dikenal sebagai transformasi Lobry de Bruin Van
Eckenstein yang berlangsung melalui proses enolisasi.
·
Pembentukan Glikosida
Apabila glukosa direaksikan dengan ropi
alcohol, menghasilkan dua senyawa. Kedua senyawa ini dapat dipisahkan satu dari
yang lain dan keduanya tidak memiliki sifat aldehida. Keadaan ini membuktikan
bahwa yang menjadi pusat reaksi adalah gugus –OH yang terikat pada atom karbon
nomor 1. Senyawa yang terbentuk adalah suatu asetal dan disebut secara umum
E. SISTEM
PENCERNAAN KARBOHIDRAT
Tujuan akhir pencernaan dan absorpsi
karbohidrat adalah mengubah karbohidrat menjadi ikatan-ikatan lebih kecil,
terutama berupa glukosa dan fruktosa, sehingga dapat diserap oleh pembulu darah
melalui dinding usus halus. Pencernaan karbohidrat kompleks dimulai di mulut
dan berakhir di usus halus.
Pencernaan karbohidrat :
Mulut
Pencernaan karbohidrat dimulai di
mulut. Bola makanan yang diperoleh setelah makanan dikunyah bercampurn dengan
ludah yang mengandung enzim ropion (sebelumnya dikenal sebagai ropion).
Amilase menghidrolisis pati atau amilum menjadi bentuk karbohidrat lebih
sederhana, yaitu dekstrin. Bila berada di mulut cukup lama, sebagian diubah
menjadi disakarida ropion. Enzim ropion ludah bekerja paling baik pada Ph ludah
yang bersifat netral. Bolus yang ditelan masuk ke dalam lambung.
Usus Halus
Pencernaan karbohidrat dilakukan oleh
enzim-enzim disakarida yang dikeluarkan olej sel-sel mukosa usus halus bnerupa
maltase, sukrase, dan ropion. Hidrolisis disakarida oleh enzim-enzim ini terjadi
di dalam mikrovili dan monosakarida yang dihasilkan adalah sebagai berikut :
Maltase
Maltosa
2 mol glukosa
Sukrase
Sakarosa
1 mol glukosa + 1 mol fruktosa
Laktase
Laktosa
1 mol glukosa + 1 mol galaktosa
Monosakarida glukosa, fruktosa, dan
galaktosa kemudian diabsorpsi melalui sel epitel usus halus dan diangkut oleh ropio
sirkulasi darah melalui vena porta. Bila konsentrasi monosakarida di dalam usus
halus atau pada mukosa sel cukup tinggi, absorpsi dilakukan secara pasif atau
fasilitatif. Tapi, bila konsentrasi turun, absorpsi dilakukan secara aktif
melawan ropiona konsentrasi dengan menggunakan ropio dari ATP dan ion natrium.
Usus Besar
Dalam waktu 1-4 jam setelah selesai
makan, pati nonkarbohidrat atau serat makanan dan sebagian kecil pati yang
tidak dicernakan masuk ke dalam usus besar. Sisa-sisa pencernaan ini merupakan
substrat potensial untuk difermentasi oleh mikroorganisma di dalam usus besar.
Substrat potensial lain yang difermentasi adalah fruktosa, sorbitol, dan
monomer lain yang susah dicernakan, laktosa pada mereka yang kekurangan ropion,
serta rafinosa, stakiosa, verbaskosa, dan fruktan.
Produk utama fermentasi karbohidrat
di dalam usus besar adalah karbondioksida, ropiona, metan dan asam-asam lemak
rantai pendek yang mudah menguap, seperti asam asetat, asam ropionate dan
asam butirat.
BAB III
KESIMPULAN
Karbohidrat adalah suatu zat
pembangun dalam tubuh, terdapat beberapa komponen diantaranya Monosakarida,
disakarida,
Oligosakarida
dan polisakarida.
Sifat dari karbohidrat yaitu pemberi
rasa manis pada makanan, penghemat protein, pengatur metabolisme lemak, dan
membantu pengeluaran feses. Sistem
pencernaan karbohidrat melalui mulut, usus halus, dan usus besar. Dalam tubuh seseorang mempunyai
kapasitas karbohidrat sendiri kebutuhan disesuai dengan aktivitas, usia, jenis
kelamin, demografi, dan geografi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar