WELCOME ^,^

matur nuwun awit rawuhipun
Enjoy it..!

Senin, 04 Juni 2012

Sirkulasi Darah Jantung Orang Dewasa


           BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
            Tubuh manusia memiliki jantung yang mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Dalam tubuh manusia, darah mengalkir ke seluruh bagian (organ-organ) tubuh secara terus menerus untuk menjamin suplay oksigen dan zat-zat nutrien lainnya. Agar organ-organ tubuh tetap dapat berfungsi dengan baik. Aliran darah ke seluruh tubuh dapat berjalan berkat adanya pemompa utama yaitu jantung dan system pembuluh darah sebagai alat pengalir atau distribusi.

B.    Rumusan Masalah
1.      Apa saja komponen penting dalam sirkulasi darah?
2.      bagaimana system sirkulasi darah?
3.      Apa saja struktur bagian jantung?


C.    Tujuan
1.      Agar kita dapat mengetahui sirkulasi darah.
2.      Fungsi dari jantung.
3.      Dapat mengetahui komponen penting dalam sirkulasi darah
4.      Mengetahui sistim dan struktur bagian dari jantung






BAB II
PEMBAHASAN

A.  Sistem Sirkulasi Darah
Sirkulasi pembuluh darah terdiri dari :
1.    Jantung
Jantung yang berfungsi sebagai pompa yang melakukan tekanan terhadap darah agar timbul gradien dan darah dapat mengalir ke seluruh tubuh
Ø  Ruang Jantung
-          Atrium (dipisahkan oleh septum intratrial)
a.      Atrium dekstra terletak dalam bagian superior kanan jantung, menerima darah dari seluruh jaringan kecuali paru. Vena cava superior dan Inferior membawa darah dari seluruh tubuh ke jantung. Sinus koroner membawa kembali darah dari dinding jantung itu sendiri.
b.       Atrium sinistra di bagian superior kiri jantung, berukuran lebih kecil dari atrium kanan, tetapi dindingnya lebih tebal. Menampung empat vena pulmonalis yang mengembalikan darah teroksigenasi dri paru-paru.
-          Ventrikel (dipisahkan oleh septum interventricular)
a.       Ventrikel dekstra terletak dibagian inferior kanan pada apeks jantung. Darah meningalkan ventrikel kanan melalui truncus pulmonal dan mengalir melewati jarak yang pendek ke paru-paru.
b.      Ventrikel sinistra terletak dibagian inferior kiri pada apeks jantung. Tebal dinding 3 kali tebal dinding ventrikel kanan. Darah meninggalkan ventrikel kiri melalui aorta dan mengalir ke seluruh bagian tubuh kecuali paru-paru.
Ø  Pelapis Jantung
-       Pericardium adalah kantong berdinding ganda yang dapat membesar dan mengecil, membungkus jantung dan pembuluh darah besar. Kantong ini melekat pada diafragma, sternum, vertebra dan pleura yang membungkus paru.
- Terdiri atas lapisan fibrosa dan serosa. Lapisan fibrosa tersusun dari serabut kolagen yang membentuk lapisan jaringan ikat rapat untuk melindungi jantung. Lapisan Serosa terdirir atas Visceral (epicardium) menutup permukaan jantung, dan parietal melapisi bagian dalam Fibrosa pericardium.
-          Cavitas Pericardium adalah ruang potensial antara membrane visceral dan parietal. Mengandung cairan pericardial yang disekresi lapisan Serosa untuk melumasi membrane dan mengurangi friksi.
Ø  Dinding Jantung
Dinding Jantung Jantung sendiri mempunyai tiga lapisan, yang terdiri dari :
a. Lapisan terluar / Epikardium : Epicardium tersusun atas lapisan sel-sel mesotelial yang berada diatas jaringan ikat.
b. Lapisan tengah / lapisan otot / miokardium : Miokardium terdiri dari jaringan otot jantung yang berkontraksi untuk memompa darah.
- Ketebalan miokard bervariasi dari satu ruang jantung ke ruang yang lainnya.
- Serabut otot yang tersusun dalam berkas-berkas spiral melapisi ruang jantung.
c. Lapisan terdalam / lapisan endotel / endokardium : endokardium tersusun dari lapisan endothelial yang terletak diatas jaringan ikat. Lapisan ini melapisi jantung, katup, dan menyambung dengan lapisan endothelial yang melapisi pembuluh darah yang memasuki dan meninggalkan jantung.

Gambar : penampang jantung manusia

Ø  Katup Jantung
a.      Katup Tricuspid  : Terletak antara atrium dekstra dan Ventrikel dekstra. Memiliki 3 daun katup (kuspis) jaringan ikat fibrosa irregular yang dilapisi endokardium. Bagian ujung daun katup yang mengerucut melekat paa korda tendinae, yang malekat pada Otot papilaris. Chorda tendinae mencegah pembalikan daun katup ke arah belakang menuju atrium. Jika tekanan darah pada atrium dekstra lebih besar daripada tekanan arah atrium sinistra, daun katup tricuspid terbuka dan darah mengalir dari atrium dekstra ke ventrikeldekstra.
Jika tekanan darah dalam ventrikel dekstra lebih besar dari tekanan darah di atrium dekstra, daun katup akan menutup dan mencegah aliran balik ke dalam atrium dekstra.
b.      Katup Bicuspid (mitral) : Terletak antara atrium sinistra dan ventrikel sinistra. Katup ini melekat pada Chorda tendinae dan otot papilaris, fungsinya sama dengan fungsi katup tricuspid.
c.       Semilunar aorta dan pulmonal
Terletak di jalur keluar ventricular jantung sampai ke aorta dan truncus pulmonalis.
-          Katup semilunar pulmonary terletak antara ventrikel dekstra dan truncus pulmonal
-          Katup semilunar aorta terletak antara ventrikel sinistra dan aorta.

1.    Pembuluh darah
Pembuluh darah yang berfungsi sebagai saluran untuk mendistribusikan darah dari jantung ke semua bagian tubuh dan mengembalikannya kembali ke jantung. Ada 3 macam pembuluh darah yaitu: arteri, vena, dan kapiler (yang merupakan pembuluh darah halus).
-          Pembuluh nadi (arteri) : pembuluh darah yang keluar dari jantung, dan membawa darah ke organ tubuh, dan kembali lagi ke jantung. Ciri-ciri pembuluh nadi yaitu :
o      Tempat Agak ke dalam
o      Dinding Pembuluh Tebal, kuat, dan elastis
o      Aliran darah Berasal dari jantung
o      Denyut terasa
o      Katup Hanya disatu tempat dekat jantung
o      Bila ada luka Darah memancar keluar
-          Pembuluh balik (vena) : pembuluh darah yang membawa darah dari jantung, ke organ tubuh, dan kembali lagi ke jantung. Ciri-ciri pembuluh balik (vena) yaitu :
o       Dinding Pembuluh Tipis, tidak elastis
o       Dekat dengan permukaan tubuh (tipis kebiru-biruan)
o       Aliran darah Menuju jantung
o       Denyut tidak terasa
o       Katup Disepanjang pembuluh
o       Bila ada luka Darah Tidak memancar
-       Pembuluh rambut (kapiler) : pembuluh darah halus yang berfungsi sebagai :
o   Alat penghubung arteri dan vena;
o   Tempat pertukaran zat;
o   Mengambil hasil kelenjar;
o   Menyerap zat nutrisi di usus
Gambar : Penampang vena dan arteri
Ø  Sifat Pembuluh Darah
Pembuluh darah dapat di ibaratkan sebagai selang yang bersifat elastic, yaitu diametrnya dapat membesar atau mengecil. Sifat elastic ini sangat bermanfaat untuk mempertahankan tekanan darah yang stabil. Pada keadaan normal, apabila tekanan di dalam pembuluh darah meningkat, maka diameter pembuluh darah akan melebar sebagai bentuk adaptasi untuk menurunkan tekanan yang berlebih agar menjadi normal. Sebaliknya diameter pembuluh darah akan mengecil bila tekanan darah turun. Bila pembuluh darah mengalami kekakuan maka ia menjadi kurang fleksibel sehingga tidak dapat melakukan antisipasi terhadap kenaikan atau penurunan tekanan darah.
Elastisitas pembuluh darah tidak tetap, pembuluh darah akan menjadi kaku seiring bertambahnya usia ( misalkan oleh karena terjadi pengapuran pada didindingnya ) oleh karena itu tekanan darah pada orang lanjut usia cenderung sedikit lebih tinggi daripada orang muda,. Penyebab lain dari kekakuan pembuluh darah adalah karena adanya tumpukan kolesterol pada dinding sebelah dalam pembuluh darah, kolesterol juga menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Pembuluh darah yang kaku akan menyebabkan hipertensi ( penyakit darah tinggi), walau sebenarnya tidak semua penyakit darah tinggi disebabkan karena kekakuan pembuluh darah. Apabila pembuluh darah menjadi kaku dan di sertai penyempitan pada sebagian besar pembuluh darah dalam tubuh seseorang, maka tekanan darahnya dapat menjadi sangat tinggi (hipertensi berat).
Untuk menjadi agar elastisitas pembuluh darah tetap baik sehingga kita tidak muda terkena penyakit tekana darah tinggi, salah satu cara terbaik adalah dengan melakukan olah raga (exercise) secara teratur . dengan melakukan olah raga secara teratur, akan melatih jantung dan pembuluh darah tetap terjaga kelenturannya.
Ø  Penggolongan Pembuluh Darah
Berdasarkan ukuran dan fungsinya, pembuluh darah dapat digolongkan sebagai berikut :
a.      Windkessel vessels ( compression chamber ) : pembuluh darah yang sangat besar, misal : aorta dan arteri besar lainnya. Pembuluh ini sangat elastic dan menyimpan energy potensial yang dirubah menjadi energy genetic.
b.      Resistance vessels : diameter agar kecil, memiliki system pengaturan yang sangat efisien dan diatur pula oleh system saraf otonom.
c.       Exchange vessels : pembuluh darah kapiler ( kapilaria ). Pembuluh terkecil, dindingnya terdiri dari satu lapisan sel. Disini terjadi pertukaran air dan zat-zat di dalamnya antara darah dengan cairan tubuh lainnya ( cairan intestitiil ).
d.      Capacity vessels : pembuluh – pembuluh darah balik ( vena dan venuli ). Dapat menampung darah dalam jumlah banyak.
e.      Shunt vessels : aliran darah yang tidak melalui pembuluh kapiler akan melewati shunt ini, tidak turun dalam pertukaran cairan dan zat – zat., diatur oleh system saraf otonom dan hanya terdapat dibeberapa tempat, misalnya : kulit. Gunanya agar darah lebih muda mengeluarkan panas keluar tuba/permukaan.

3. Darah dan komponennya
    Darah yang berfungsi sebagai medium transportasi dimana darah akan membawa oksigen dan nutrisi
Ø  Fungsi darah :
-          Alat pengangkut air dan menyebarkannya ke seluruh tubuh
-          Alat pengangkut oksigen dan menyebarkannya ke seluruh tubuh
-          Alat pengangkut sari makanan dan menyebarkannya ke seluruh tubuh
-          Alat pengangkut hasil oksidasi untuk dibuang melalui alat ekskresi
-          Alat pengangkut getah hormon dari kelenjar buntu
-          Menjaga suhu temperatur tubuh
-          Mencegah infeksi dengan sel darah putih, antibodi dan sel darah beku
-          Mengatur keseimbangan asam basa tubuh, dll.
Ø  Darah terdiri dari :
-          Cairan plasma : Pelarut zat gizi, zat sampah, zat kebal
-          Sel darah merah : Mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh
-          Sel darah putih : Melawan kuman penyakit
-          Keping darah : Zat pembeku

Ø  Tekanan Darah
Jantung memompa darah secara terputus-putus ( intermittent ) kedalam pembuluh darah terbesar ( aorta ), selanjutnya kedalam arteri, dan seterusnya sehingga tekanan darah didalamnya berganti-ganti naik turun. Aorta dan arteri merupakan pembuluh darah yang elastic sehingga tekanan yang mendadak naik dapat turun secara berangsur-angsur dan disebarkan keseluruh tubuh. Oleh karena itu, aorta dan arteri dinamakan windkessel vessels ( compression chamber ). Jenis tekanan darah dapat dibedakan sebagai berikut :
1.      Tekanan systole : tekanan darah tertinggi selama 1 siklus jantung, merupakan tekanan yang dialami pembuluh darah saat jantung berdenyut/memompakan darah keluar jantung. Pada orang dewasa normal tekanan sistolen berkisar 120 mm Hg.
2.      Tekanan diastole : tekanan darah terendah selama 1 siklus jantung, suatu tekanan didalam pembuluh darah saat jantung beristirahat. Pada orang dewasa tekanan diastole berkisar 80 mm Hg.

Ø  Pengukuran tekanan darah
Tekanan darah dapat diukur dengan 2 cara :
a.      Pengukuran secara langsung ( direct ) : dengan memasukkan sebuah kanula kedalam arteri dan menghubungkan dengan manometer air raksa.
b.      Pengukuran secara tidak langsung ( indirect ) : mengukur tekanan darah secara auskultasi memakai stetoskop, manset tekanan, pompa karet, dan manometer air raksa.

Ø  Sifat Darah
Darah merupakan cairan yang terdiri dari plasma ( cairan cairan bening ) dan sel-sel darah ( yang terdiri dari sel darah merah, sel darah putih dan sel pembeku darah). Adanya sel- sel darah menyebabkan ,Adanya semacam pergeseran interen ( internal friction ) diantara lapisan yang berdampingan sehingga menyebabkan adanya sifat viskositas darah.
Viskositas darah normal = 3-4 kali viskositas air
Viskositas darah normal = 1,5 – 2 kali viskositas air
Factor-faktor yang mempengaruhi viskositas darah
Viskositas darah memegang peranan penting dalam aliran darah. Factor-faktor yang mempengaruhi viskositas darah antara lain :
1.      Volume hematokrit ( volume sel darah merah) : volume hematokrit yang meningkat akan diikuti viskositas darah yang meningkat.
2.      Kadar protein plasma : bila kadarnya naik, maka viskositas naik dan sebaliknya.
3.      Suhu tuba : bila suhu tubuh naik, viskositas turun.
4.      Kecepatan aliran darah : bila kecepatan aliran darah turun, maka viskositas naik.
5.      Diameter pembuluh darah : bila diameter pembuluh darah kurang dari 1,5 mm, maka viskositas darah turun. Hal ini dikenal sebagai fahreuslindquist  effect. Didalam pembuluh darah kecil dimana darah mengalir lambat, maka 4 dan 5 bekerja saling berlawanan.

Ø  Aliran darah
Agar dapat mengalir dan mencapai seluruh bagian tubuh, maka diperlukan adanya tekanan darah minimum yang disebut juga critical closing pressureyield pressure. Tekanan minimal ini di perlukan untuk membuka rongga pembuluh darah kecil ( kapiler ) yaitu sebesar 20 mm air raksa. (Hg). Kecepatan aliran darah yang tercepat pada aorta ( pembuluh darah tempat keluarnya darah dari jantung ), makin jauh makin rendah kecepatannya. Jumlah total darah yang di pompa keluar jantung kira-kira 5,5 liter darah/menit.

A.  Pembagian Sistem Sirkulasi
Secara umum system sikulasi darah dalam tubuh manusia dapat dibagi menjadi 2 bagian :
1.      System sirkulasi umum (sistemik) : sirkulasi darah yang mengalir dari jantung kiri ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung kanan.
2.      System sirkulasi paru-paru (pulmoner) : sirkulasi darah yang mengalir dari jantung kanan ke paru-paru lalu kembali ke jantung kiri.



Gambar : Sistem Sirkulasi Jantung

Ø Aliran Darah Dalam Sistem Sirkulasi di Tubuh Manusia
Pada orang dewasa jumlah volume darah yang mengalir di dalam system sirkulasi mencapai 5-6 liter (4,7-5,7 liter) darah terus berputar mengalir di dalam system sirkulasi sistematik dan paru-paru tanpa henti. Untuk menjelaskan alur aliran darah, kita dapat memulai dari system sirkulasi sitematik kemudian system sirkulasi pulmoner.
a.      System sirkulasi sistemik
System sirkulasi sistematik dimulai ketika darah bersih (darah yang mengandung banyak oksigen yang berasal dari paru) dipompa keluar oleh jantung melalui bilik (ventrikel) kiri. Ke pembuluh darah aorta lalu ke seluruh bagian tubuh melalui arteri-arteri hingga mencapai pembuluh darah yang diameternya paling kecil yang dinamakan kapilaria.
     Kapilaria melakukan gerakan kontraksi dan relaksasi secara bergantian yang disebut dengan vasomotion sehingga darah di dalamnya mengalir secara terputus-putus (intermiten). Vasomotion terjadi secara periodic dengan interval 15 detik – 3 menit sekali. Darah mengalir secar sangat lambat didalam kapilaria dengan kecepatan rata-rata 0,7 mm/detik. Dengan aliran yang lambat ini memungkinkan terjadinya pertukaran zat melalui dinding kapilaria. Pertukaran zat ini terjadi melalui proses divusi, pinositosis, dan transport vasikuler serta filttrasi reabsorbsi. Ujung kapilaria membawa darah bersih dinamakan arteriole sedangkan ujung kapilaria yang membawa darah kotor dinamakan venule, terdapat hubungan antara areteriole dan vertiole melalui ‘capilary bed’ yang berbentuk seperti anyaman, ada juga hubungan langsung (bypass) dari arteriole ke venule melalui ‘arteria-vena anastomose (A-V Anastomosis)’.  (lihat gambar 2 di bawah). Darah dari arteriole mengalir ke dalam venule kemudian melalui pembuluh darah balik (vena terbesar yang menuju jantung kanan yaitu vena cava inferior dan vena cava superior) kembali ke jantung kanan (serambi atau atrium kanan). Darah dari atrium kanan memasuki ventrikel kanan melalui katub trikuspidalis (katub berdaun 3).
Gambar : hubungan arteriole dan ventriole

Sirkulasi sistemik dapat dibagi menjadi lima :
a. Arteri
Dinding aorta dan arteri besar mengandung banyak jaringan elastis dan sebagian otot polos. Jaringan arteria ini terisi sekitar 15% dari volume total darah. Karena itu sistem arteria dianggap sebagai sirkuit yang rendah volumenya tetapi tinggi tekanannya. Karena sifat dan tekanan ini maka cabang-cabang arteri disebut sirkuit resistensi.
b. Arteriola
Dinding arteriola terdiri dari otot polos dengan sedikit serabut elastis yang sangat peka dan dapat berdilatasi atau berkontraksi untuk mengatur aliran darah ke jaringan kapiler. Arteriola menjadi tempat resistensi utama aliran darah dari seluruh percabangan arteria. Akibatnya tekanan pada kapiler akan turun mendadak dan aliran berubah dari berdenyut menjadi aliran tenang, sehingga memudahkan pertukaran nutrient pada tingkat kapiler. Pada persambungan antara arteriola dan kapiler terdapat sfingter prekapiler yang berada di bawah pengaturan fisiologis yang cukup rumit.
c. Kapiler
Dinding pembuluh kapiler sangat tipis, terdiri dari satu lapis sel endotel. Melalui membran yang tipis dan semipermeabel inilah nutrisi dan metabolit berdifusi dari daerah yang konsentrasinya tinggi ke konsentrasinya rendah.
d. Venula
Venula berfungsi sebagai saluran pengumpul dengan dinding otot yang relative lemah namun peka. Pada pertemuan antara kapiler dan venula terdapat sfingter postkapiler.
e. Vena
Vena adalah saluran yang berdinding relative tipis dan berfungsi menyalurkan darah dari jaringan kapiler melalui sistem vena, masuk ke atrium kanan. Pembuluh vena dapat menampung darah dalam jumlah banyak dengan tekanan relatif rendah. Karena sifat aliran vena yang bertekanan rendah-bervolume tinggi, maka sistem vena disebut sistem kapasitas.. kira-kira 65% dari volume darah terdapat dalam sistem vena.

a.      System sirkulasi paru (pulmoner)
System sirkulasi paru dimulai ketika darah kotor (darah yang tidak mengandung oksigen (O2) tetapi mengandung banyak CO2, yang berasal dari vena cava inferior dan cava superior) mengalir meninggalkan jantung kanan (ventrikel/bilik kanan) melalui arteri pulmonalis menuju paru-paru (paru kanan dan kiri). Kecepatan aliran darah didalam arteri pulmonalis sebesar 18 cm /detik, kecepatan in ilebih lambat dari aliran darah di dalam aorta. Di dalam paru kiri dan kanan, darah mengalir dari kapilaria paru-paru di mana terjadi pertukaran zat dan cairan melalui proses filtrasi dan reabsorbsi dan difusi. Di kapilaria paru-paru terjadi pertukaran gas O2 dan CO2 sehingga menghasilkan darah bersih (darah yang mengandung banyak oksigen). Darah bersih selanjutnya keluar dari paru melalui vena pulmonalis (vena pulmonalis kanan dan kiri) memasuki jantung kiri (atrium/serambi kiri). Kecepatan aliran darah di dalam kapilaria paru-paru sangat lambat, setelah mencapai vena pulmonalis, kecepatan aliran darah bertambah kembali. Seperti halnya Aorta, Arteri pulmonalis hingga kapilaria juga mengalami pulsasi (berdenyut).
Selanjutnya, darah mengalir dari atrium kiri melalui katup mitral (katup berdaun 2) memasuki ventrikel kiri lalu keluar jantung melalui aorta, maka di mulailah system sirkulasi sistemik (umum), dan seterusnya secara berkesinambungan.
Jadi secara ringkas aliran darah dalam system sirkulasi darah manusia sebagai berikut :
1.      System sirkulasi sistemik
jantung (bilik/ventrikel kiri) à aorta à arterià arteriole à kapillari bed atau A-V anastomose à venule à vena à vena cava (vena cava inferior dan vena cava superior) à jantung ( natrium/serambi kanan).
2.      System sirkulasi pulmoner
jantung (bilik/ventrikel kanan) à arteri pulmonalis à paru à kapilaria paru à vena pulmonalis à jantung (atrium/serambi kiri).




BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Darah yang mengandung sedikit oksigen (deoxsigenated) memasuki atrium kanan dari vena cava superior (pembuluh balik besar atas) dan vena cava inferior (pembuluh balik besar bawah). Atrium kanan kemudian mengirimkan darah melalui katup atrium ventricular kanan (katup tricuspid) ke ventrikel kanan. Darah dipompa ke arteri pulmonalis oleh ventrikel kanan melalui katup pulmonal. Arteri pulmonalis terbagi menjadi 2 yaitu pulmonalis kiri dan kanan. Darah yang menuju paru-paru akan diperkaya dengan oksigen yang berasal dari alveoli paru.
Darah yang kaya oksigen (oksigenator) dari paru-paru dikirimkan kembali jantung (atrium kiri) melalui vena pulmonalis. Selanjutnya darah dari atrium kiriakan dikirimkan ke ventrikel kiri melalui katup bicuspid. Ventrikel kiri bertugas memompa darah ke aorta melewati katup aorta. Darah tersebut akan menuju ke seluruh tubuh. Melalui system tertutup ini darah yang sedikit mengandung oksigen tidak pernah bercampur dengan darah yang kaya oksigen.
Jantung merupakan pompa ganda yang melayani paru-paru dan sirkulasi tubuh secara bersamaan. Ketika kiri melakukan tugas yang lebih berat untuk memompa darah ke seluruh tubuh sehingga dinding ventrikel kiri lebih tebal daripada dinding ventrikel kanan.

B.    DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar