WELCOME ^,^

matur nuwun awit rawuhipun
Enjoy it..!

Selasa, 12 Juni 2012

CONTOH SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN)


Pokok Bahasan                  :Penyakit Leptospirosis
Sub pokok bahasan           :Pencegahan dan Penularan Penyakit Leptospirosis
Sasaran                           : Keluarga Tuan A
Target                              : Tuan A
Waktu pelaksanaan           
Tanggal                           : 28 Februari 2012
Tempat                            : Di rumah Tuan A
Waktu                              : 20 Menit


I.        Latar Belakang
Tuan A terkena Penyakit Leptospirosis. Tuan A berprofesi sebagai petani bertempat tinggal di Bantul Yogyakarta. Tuan A buta huruf, dengan profesi Tuan A sebagai petani kemungkinan dapat terkena Penyakit Leptospirosis.

II.        Tujuan Intruksional Umum
Setelah diadakan penyuluhan diharapkan keluarga Tn A mampu memahami Penyakit Leptospirosis dan melakukan pencegahan serta meminimalisir penularan.

III.        Tujuan Intruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit, Keluarga Tn A diharapkan dapat mengerti mengenai:
a.    Pengertian Penyakit Leptospirosis
b.    Cara Penularan Penyakit Leptopirosis
c.    Gejala Penyakit Leptopirosis
d.    Pengobatan Penyakit  Leptopirosis
e.    Pencegahan Penyakit Leptospirosis

 IV.        Materi penyuluhan
a.    Pengertian Penyakit Leptospirosis
b.    Cara Penularan Penyakit Leptospirosis
c.    Gejala Penyakit Leptospirosis
d.    Pengobatan penyakit Leptospirosis
e.    Pencegahan Penyakit Leptospirosis
(TERLAMPIR)
   V.        Metode Pembelajaran: ceramah, diskusi dan Tanya jawab

 VI.        Media: leaflet, lembar balik, dan poster

VII.        Setting Tempat Penyuluhan :
A
 
Keterangan :
B
 
B
 
A        : Penyuluh (Sandra)
B        : Tuan A dan keluarga
B
 
B
 
 


VIII.        Kegiatan:
No.
Kegiatan
Kegiatan Penyuluh
Kegiatan Audien
Waktu
1
Pendahuluan/Pembukaan

*          Memberi salam
*          Perkenalan
*          Menjelaskan tujuan
*          Apersepsi
*          Menjawab salam
*          Mendengarkan
*          Menjawab pertanyaan
2 menit
2
Penjelasan Materi/isi penyuluhan

Menjelaskan mengenai:
a.    Pengertian penyakit Leptospirosis
b.    Cara Penularan Penyakit Leptospirosis
c.    Gejala penyakit Leptospirosis
d.    Pengobatan penyakit  Leptospirosis
e.    Pencegahan Penyakit Leptospirosis

*          Mendengarkan

10  menit

3
Evaluasi
Bertanya mengenai:
a.    Apa itu Leptospirosis?
b.    Bagaimana cara penularan penyakit Leptospirosis ?
c.    Bagaimana cara mengobati penyakit Leptospirosis?

*          Menjawab pertanyaan
4 menit
4
Penutup

*          Menyimpulkan materi penyuluhan bersama keluarga
*          Memberikan pujian dan motivasi pada keluarga
*          Kontrak pertemuan berikutnya
*          Mengucapkan salam penutup
*          Mendengarkan
*          Menjawab salam

4 menit


  IX.        Evaluasi:
a.    Apa itu Leptospirosis?
penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri leptospira berbentuk spiral yang menyerang hewan dan manusia sehingga penyakit itu masuk kategori zoonis.
b.    Bagaimana cara penularan penyakit Leptospirosis?
Leptospirosis merupakan penyakit yang dapat ditularkan melalui air (water borne disease). Urin (air kencing) dari individu yang terserang penyakit ini merupakan sumber utama penularan, baik pada manusia maupun pada hewan.
c.    Bagaimana cara mengobati penyakit Leptospirosis?
Bila terjadi wabah, bisa diberikan antibiotik doksisiklin untuk pencegahan. Untuk mengobati penyakitnya, diberikan penisilin, ampisilin atau antibiotik lainnya yang serupa. Pada kasus yang berat antibiotik diberikan secara intravena (melalui pembuluh darah).

    X.        Sumber/Referensi:
Anonim, 2012, Leptospirosis, terdapat pada, http://adibowo.com/apa-itu-leptospirosis-penyakit-dari-tikus/ , diakses pada tanggal 22 Februari 2012.
Anonim, 2012, Pencegahan Penyakit Leptospirosis, terdapat pada http://sobatsehat.com/2010/01/04/kenali-penyakit-leptospirosis-penyakit-di-musim-banjir/ diakses tanggal 22 Februari 2012.



LAMPIRAN MATERI
PENYAKIT LEPTOSPIROSIS

a.    Pengertian Penyakit Leptospirosis
penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri leptospira berbentuk spiral yang menyerang hewan dan manusia sehingga penyakit itu masuk kategori zoonis. Bakteri leptospira dapat hidup di air tawar selama kurang lebih satu bulan. Tetapi dalam air laut, selokan dan air kemih yang tidak diencerkan, bakteri itu akan cepat mati.
b.    Cara Penularan Penyakit Leptospirosis
Leptospirosis merupakan penyakit yang dapat ditularkan melalui air (water borne disease). Urin (air kencing) dari individu yang terserang penyakit ini merupakan sumber utama penularan, baik pada manusia maupun pada hewan. Kemampuan Leptospira untuk bergerak dengan cepat dalam air menjadi salah satu faktor penentu utama ia dapat menginfeksi induk semang (host) yang baru. Hujan deras akan membantu penyebaran penyakit ini, terutama di daerah banjir. Gerakan bakteri memang tidak mempengaruhi kemampuannya untuk memasuki jaringan tubuh namun mendukung proses invasi dan penyebaran di dalam aliran darah induk.
c.    Gejala Penyakit Leptospirosis
Gejala-gejala biasanya timbul dalam waktu 2-20 hari setelah terinfeksi bakteri. Gejala dimulai yaitu dengan adanya :
-      demam menggigil,
-      pegal linu (terutama betis dan punggung),
-      nyeri kepala,
-      nyeri tenggorokan,
-      batuk kering,
-      mual-muntah,
-      mencret-mencret.
Ini terjadi di awal masa inkubasi. Pada masa stadium lanjut Demam akan menghilang selama beberapa hari, tetapi akan muncul lagi bersama-sama dengan gejala lainnya.
Pada hari ke-6 atau ke-12, akan muncul gejala seperti :
-      penyakit kuning. Ini dikarenakan leptospira telah menyerang hati.
-      kulit dan putih mata menjadi kekuningan,
-      mata merah layaknya sedang sakit mata,
-      adakalanya disertai pendarahan, dan
-      kulit meruam merah.
Jika diperiksa dengan stetoskop, dokter akan mendengarkan bunyi paru-paru yang abnormal. Komplikasi ke selaput otak bisa menimbulkan gejala nyeri kepala, kejang-kejang, leher kaku, dan penurunan kesadaran.
Gejala-gejala ini bukan sebagai akibat dari infeksi pada selaput otak, tetapi merupakan akibat dari peradangan yang disebabkan oleh efek racun pada tubuh yang mencoba menghancurkan bakteri. Seorang wanita hamil yang terinfeksi leptospirosis bisa mengalami keguguran.
d.    Pengobatan Penyakit Leptospirosis
Bila terjadi wabah, bisa diberikan antibiotik doksisiklin untuk pencegahan. Untuk mengobati penyakitnya, diberikan penisilin, ampisilin atau antibiotik lainnya yang serupa. Pada kasus yang berat antibiotik diberikan secara intravena (melalui pembuluh darah).
e.    Pencegahan Penyakit Leptospirosis
Sebaiknya anda menggunakan :
-      alas kaki yang memadai serta sarung tangan saat berkebun,
-      membersihkan tempat air dan kolam renang secara rutin,
-      menghindari tikus didalam rumah/ gedung,
-      menyemprotkan disinfektan ke tempat yang tercemar tikus, dan
-      jauhkan tikus dari rumah kita. Agar penyakit ini tidak semakin meraja rela kemana-mana.
-      jika mengalami luka atau lecet, tutuplah dengan pembalut yang kedap air,
-      Pakai sarung tangan jika menangani binatang,
-      Cuci tangan dengan sabun karena kuman Leptospira cepat mati oleh sabun, pembasmi kuman dan jika tangannya kering,
-      Mandi sesudah bekerja dan cuci serta keringkan tangan sesudah menangani binatang,
-      Jangan makan atau merokok saat menangani binatang,
-      jika memelihara binatang, ikuti anjuran dokter hewan saat memberikan vaksin pada hewan tersebut.
Sebaiknya agar kita selalu waspada dengan penyakit ini, karena dampak dan akibatnya yang masih menajdi permasalahan penyakit di Indonesia saat ini. Apalagi obat yang masih belum ada yang tepat untuk mengobatinya. jadi apabila ada keluarga anda mengalami tanda-tanda seperti diatas silahkan langsung ke bidan, dokter atau puskesmas terdekat.


LAPORAN KEGIATAN

Pada tanggal 29 Februari 2012 setelah mengadakan penyuluhan kepada Tuan A dan keluarga yang bertempat tinggal di Bantul, Yogyakarta. Hasil dari penyuluhan tersebut lalu saya susun menjadi sebuah laporan kegiatan sebagai berikut :
A.   Respon Keluarga
Respon yang saya dapat dari penyuluhan kepada Tuan A dan keluarga tentang Penyakit Leptospirosis yaitu :
1.    Respon positif
-      Kelurga memberikan respon yang positif ketika awal perkenalan, tanda bahwa keluarga menerima kedatangan penyuluh dengan baik.
-      Keluarga memahami pengertian, cara penularan, dan cara pengobatan Penyakit Leptospirosis.
-      Keluarga mampu menjawab 2 pertanyaan yang diberikan penyuluh dengan bantuan penyuluh dan media (lembar balik).
2.    Respon negatif
-      Kurang adanya komunikasi timbal balik dari komunikator ke penerima.
-      Jika dilihat respon keluarga saat mendengarkan penyuluhan seperti memahami dan mengerti namun ketika diberi pertanyaan tentang materi tersebut mereka kaku dan masih terlihat malu untuk menjawab.
-      Penerima pasif, karena tidak ada jeda dalam penyampaian saat penyuluhan sehingga tidak ada kesempatan untuk menjawab maupun bertanya.
-      Penyuluh dalam menyampaikan materi dirasa terlalu cepat.
-      Di awal Tuan A dan keluarga terlihat antusias namun di pertengahan mendekati akhir penyuluhan mereka terlihat bosan.

B.    Waktu pelaksanaan
Waktu penyuluhan yang diharapkan dapat terlaksana selama 20 menit, hanya dapat terlaksana  7 menit jadi sisa waktu menjadi kurang efisien.
Dibawah ini waktu pelaksanaan yang kurang efisien :
No.
Kegiatan
Kegiatan Penyuluh
Kegiatan Audien
Waktu
1
Pendahuluan/Pembukaan

*          Memberi salam
*          Perkenalan
*          Menjelaskan tujuan
*          Apersepsi
*          Menjawab salam
*          Mendengarkan
*          Menjawab pertanyaan
1 menit
2
Penjelasan Materi/isi penyuluhan

Menjelaskan mengenai:
f.     Pengertian penyakit Leptospirosis
g.    Cara Penularan Penyakit Leptospirosis
h.    Gejala penyakit Leptospirosis
i.     Pengobatan penyakit  Leptospirosis
j.     Pencegahan Penyakit Leptospirosis

*          Mendengarkan

3  menit

3
Evaluasi
Bertanya mengenai:
d.    Apa itu Leptospirosis?
e.    Bagaimana cara penularan penyakit Leptospirosis ?
f.     Bagaimana cara mengobati penyakit Leptospirosis?

*          Menjawab pertanyaan
2 menit
4
Penutup

*          Menyimpulkan materi penyuluhan bersama keluarga
*          Memberikan pujian dan motivasi pada keluarga
*          Kontrak pertemuan berikutnya
*          Mengucapkan salam penutup
*          Mendengarkan
*          Menjawab salam

1 menit

Dapat dilihat bahwa lebih dari setengah waktu yang disediakan terbuang percuma.

C.   Hambatan dan Kendala Penyuluhan
1.    Hambatan penyuluhanan
-      Kurangnya kesiapan mental penyuluh dalam menyampaikan materi, dan berhadapan langsung dengan audien.
-      Karena penyuluhan ini kali pertama maka penyuluh merasa gugup dan hal tersebut secara tidak langsung mempengaruhi intonasi nada dalam berbicara, kecepatan, dan jeda, selain itu mimik penyuluh kurang bisa dikendalikan. Gesture, dan control dalam berbicara masih awam, jadi terlihat canggung.
-      Tidak ada latihan, sehingga urutan kegiatan baik dari segi waktu dan urutan acara kurang maksimal.
-      Belum pernah mengadakan penyuluhan sebelumnya sehingga penyuluh kurang professional.
2.    Kendala penyuluhan
-      Pada saat menyampaikan materi, seharusnya penyuluh tidak memberikan leaflet di awal, namun di akhir, sehingga penerima bisa fokus saat penyampaian materi.
-      Media yang diberikan kepada penerima hanya satu, karena belum sempat untuk memperbanyak (leaflet).
-      Poster yang sudah disiapkan tidak diperlihatkan kepada penerima, karena lupa baru ingat saat di akhir acara.
-      Profil keluarga tidak diketahui secara mendetail, sehingga sulit bagi penyuluh untuk melakukan percakapan yang lebih intens dikarenakan belum mengerti riwayat keluarga Tuan A (istri, dan anak).
-      Saat menyampaian materi cenderung monoton.

D.   Lampiran Materi Penyakit Leptospirosis
1.    Pengertian Penyakit Leptospirosis
penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri leptospira berbentuk spiral yang menyerang hewan dan manusia sehingga penyakit itu masuk kategori zoonis. Bakteri leptospira dapat hidup di air tawar selama kurang lebih satu bulan. Tetapi dalam air laut, selokan dan air kemih yang tidak diencerkan, bakteri itu akan cepat mati.
2.    Cara Penularan Penyakit Leptospirosis
Leptospirosis merupakan penyakit yang dapat ditularkan melalui air (water borne disease). Urin (air kencing) dari individu yang terserang penyakit ini merupakan sumber utama penularan, baik pada manusia maupun pada hewan. Kemampuan Leptospira untuk bergerak dengan cepat dalam air menjadi salah satu faktor penentu utama ia dapat menginfeksi induk semang (host) yang baru. Hujan deras akan membantu penyebaran penyakit ini, terutama di daerah banjir. Gerakan bakteri memang tidak mempengaruhi kemampuannya untuk memasuki jaringan tubuh namun mendukung proses invasi dan penyebaran di dalam aliran darah induk.
3.    Gejala Penyakit Leptospirosis
Gejala-gejala biasanya timbul dalam waktu 2-20 hari setelah terinfeksi bakteri. Gejala dimulai yaitu dengan adanya :
-      demam menggigil,
-      pegal linu (terutama betis dan punggung),
-      nyeri kepala,
-      nyeri tenggorokan,
-      batuk kering,
-      mual-muntah,
-      mencret-mencret.
Ini terjadi di awal masa inkubasi. Pada masa stadium lanjut Demam akan menghilang selama beberapa hari, tetapi akan muncul lagi bersama-sama dengan gejala lainnya.
Pada hari ke-6 atau ke-12, akan muncul gejala seperti :
-      penyakit kuning. Ini dikarenakan leptospira telah menyerang hati.
-      kulit dan putih mata menjadi kekuningan,
-      mata merah layaknya sedang sakit mata,
-      adakalanya disertai pendarahan, dan
-      kulit meruam merah.
Jika diperiksa dengan stetoskop, dokter akan mendengarkan bunyi paru-paru yang abnormal. Komplikasi ke selaput otak bisa menimbulkan gejala nyeri kepala, kejang-kejang, leher kaku, dan penurunan kesadaran.
Gejala-gejala ini bukan sebagai akibat dari infeksi pada selaput otak, tetapi merupakan akibat dari peradangan yang disebabkan oleh efek racun pada tubuh yang mencoba menghancurkan bakteri. Seorang wanita hamil yang terinfeksi leptospirosis bisa mengalami keguguran.
4.    Pengobatan Penyakit Leptospirosis
Bila terjadi wabah, bisa diberikan antibiotik doksisiklin untuk pencegahan. Untuk mengobati penyakitnya, diberikan penisilin, ampisilin atau antibiotik lainnya yang serupa. Pada kasus yang berat antibiotik diberikan secara intravena (melalui pembuluh darah).
5.    Pencegahan Penyakit Leptospirosis
Sebaiknya anda menggunakan :
-      alas kaki yang memadai serta sarung tangan saat berkebun,
-      membersihkan tempat air dan kolam renang secara rutin,
-      menghindari tikus didalam rumah/ gedung,
-      menyemprotkan disinfektan ke tempat yang tercemar tikus, dan
-      jauhkan tikus dari rumah kita. Agar penyakit ini tidak semakin meraja rela kemana-mana.
-      jika mengalami luka atau lecet, tutuplah dengan pembalut yang kedap air,
-      Pakai sarung tangan jika menangani binatang,
-      Cuci tangan dengan sabun karena kuman Leptospira cepat mati oleh sabun, pembasmi kuman dan jika tangannya kering,
-      Mandi sesudah bekerja dan cuci serta keringkan tangan sesudah menangani binatang,
-      Jangan makan atau merokok saat menangani binatang,
-      jika memelihara binatang, ikuti anjuran dokter hewan saat memberikan vaksin pada hewan tersebut.
Sebaiknya agar kita selalu waspada dengan penyakit ini, karena dampak dan akibatnya yang masih menajdi permasalahan penyakit di Indonesia saat ini. Apalagi obat yang masih belum ada yang tepat untuk mengobatinya. jadi apabila ada keluarga anda mengalami tanda-tanda seperti diatas silahkan langsung ke bidan, dokter atau puskesmas terdekat.

E.    Contoh Leaflet