WELCOME ^,^

matur nuwun awit rawuhipun
Enjoy it..!

Rabu, 06 Juni 2012

Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Pelayanan Kesehatan


BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Sejalan dengan perubahan social budaya masyarakat dan pekembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan dan perkembangan informasi yang demikian cepat dan diikuti oleh tuntutan masyarakat akan pelayan kesehatan yang lebih baik mengharuskan sarana pelayanan kesehatan untuk mengembangkan diri secara terus menerus seiring dengan perkembangan yang ada pada masyarakat.

Karena hanya profesi perawat dan bidang merawat pasien 24 jam, mereka menjadi kunci untuk kualitas pelayanan kesehatan. Oleh karena itu fungsi, tugas, tanggung njawab serta akuntabilitas perawat harus diperjelas. Demikian juga pengetahuan dan ketrampilannya terus menerus harus ditingkatkan supaya asuhan kepada pasien bisa diberikan secara professional dan holistic.
Kinerja (performance) menjadi isu. Hal tersebut terjadi sebagai konsekuensi tuntutan masyarakat terhadap kebutuhan akan pelayanan prima atau pelayanan yang bermutu tinggi. Mutu tidak terpisahkan dari standar, karena kinerja diukut berdasarkan standar. Melalui kinerja klinis perawat, diharapkan dapat menunjukkan kontribusi professionalnya secara nyata dalam meningkatkan mutu pelayanan keperawatan, yang berdampak terhadap pelayanan kesehatan secara umum pada organisasi tempatnya bekerja, dan dampak akhir bermuara pada kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.

BAB II
PEMBAHASAN

PENGERTIAN
Perawat atau Nurse berasal dari bahasa latin yaitu dari kata Nutrix yang berarti merawat atau memelihara. Perawat adalah profesi yang difokuskan pada perawatan individu, keluarga, dan masyarakat sehingga mereka dapat mencapai, mempertahankan, atau memulihkan kesehatan yang optimal dan kualitas hidup dari lahir sampai mati.
Florence Nightingale adalah pelopor perawat modern, penulis dan ahli statistik. Ia dikenal dengan nama Bidadari Berlampu (The Lady With The Lamp) atas jasa-jasanya yang tanpa kenal takut mengumpulkan korban perang pada perang Krimea, di semenanjung Krimea, Rusia.
Perawat bekerja dalam berbagai besar spesialisasi di mana mereka bekerja secara independen dan sebagai bagian dari sebuah tim untuk menilai, merencanakan, menerapkan dan mengevaluasi perawatan. Ilmu Keperawatan adalah bidang pengetahuan dibentuk berdasarkan kontribusi dari ilmuwan keperawatan melalui peer-review jurnal ilmiah dan praktik yang dibuktikan berbasis. Ini merupakan bidang yang dinamis praktik dan penelitian yang didasarkan dalam budaya kontemporer dan kekhawatiran itu sendiri dengan baik mainstream dan subkultur terpinggirkan dalam rangka untuk memberikan perawatan budaya paling sensitif dan kompeten.
Keperawatan merupakan suatu profesi yang difokuskan pada perawatan individu, keluarga, dan komunitas dalam mencapai, memelihara, dan menyembuhkan kesehatan yang optimal dan berfungsi. Definisi modern mengenai keperawatan didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan dan suatu seni yang memfokuskan pada mempromosikan kualitas hidup yang didefinisikan oleh orang atau keluarga, melalui seluruh pengalaman hidupnya dari kelahiran sampai asuhan pada kematian.
Pelayanan keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang meupakan bagian integral dari layanan kesehatan, berbentuk layanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif yang ditunjukan kepada individu, keluarga dan masyarakat baik yang sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Selain itu pelayanan keperawatan merupakan salah satu faktor penentu baik buruknya mutu dan citra rumah sakit. Oleh karena itu kualitas pelayanan keperawatan perlu dipertahankan dan ditingkatkan seoptimal mungkin. (Depkes,RI).
          Suatu pelayanan keperawatan pada akhirnya akan berdampak kepada Kepuasan pasien bersifat subjektif berorientasi pada individu dan sesuai dengan tingkat rata-rata kepuasan penduduk. Kepuasan pasien dapat berhubungan dengan berbagai aspek diantaranya mutu pelayanan yang diberikan, kecepatan pemberian layanan, prosedur serta sikap yang diberikan oleh pemberi pelayanan kesehatan itu sendiri.
          Layanan keperawatan berupa bantuan yang diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan serta kurangnya kemauan menuju kepada kemampuan melaksanakan kegiatan hidup sehari-hari secara mandiri. Ciri-ciri perawat professional adalah lulusan pendidikan tinggi keperawatan minimal DIII keperawatan mampu melaksanakan asuhan keperawatan dengan pendekatan proses keperawatan, mentaati kode etik, mampu berkomuniaksi dengan pasien, keluarga dan masyarakat serta baik dalam rangka penyuluhan kesehatan, mampu memfaatkan sarana kesehatan yang tersedia secara berdaya guna dan berhasil guna mampu berperan sebagai agen pembaharu dan mengembangkan ilmu dan teknologi keperawatan.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAYANAN KESEHATAN
Kualitas pelayanan memegang peranan penting dalam industri jasa. Pelanggan dalam hal ini pasien akan merasa puas jika mereka memperoleh pelayanan yang baik atau sesuai dengan yang diharapkan. Mutu pelayanan kesehatan yang dapat menimbulkan tingkat kepuasan pasien dapat bersumber dari faktor yang relatif sefesifik, seperti pelayanan rumah sakit, petugas kesehatan, atau pelayanan pendukung (Woodside, 1989). Prioritas peningkatkan kepuasan pasien adalah memperbaiki kualitas pelayanan dengan mendistribusikan pelayanan adil, palayanan yang ramah dan sopan, kebersihan, kerapian, kenyamanan dan keamanan ruangan serta kelengkapan, kesiapan dan kebersihan peralatan medis dan non medis (Marajabessy, 2008).

Berikut faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan keperawatan :
1.      Komunikasi, yaitu tata cara informasi yang diberikan pihak penyedia jasa dan keluhan-keluhan dari pasien. Bagaimana keluhan-keluhan dari pasien dengan cepat diterima oleh penyedia jasa terutama perawat dalam memberikan bantuan terhadap keluhan pasien. Misalnya adanya tombol panggilan didalam ruang rawat inap, adanya ruang informasi yang memadai terhadap informasi yang akan dibutuhkan pemakai jasa rumah sakit seperti keluarga pasien maupun orang yang berkunjung di rumah sakit, akan dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor-faktor kepuasan pasien adalah : kualitas jasa, harga, emosional, kinerja, estetika, karakteristik produk, pelayanan, lokasi, fasilitas, komunikasi, suasana, dan desain visual.
2.      Meningkatnya biaya pelayanan kesehatan, sehingga dapat mempengaruhi kualitas pelayanan. Yang dimaksud mempengaruhi kualitas pelayanan adalah dengan adanya biaya, maka fasilitas pelayanan kesehatan dapat lebih lengkap seperti, peralatan medis, dan ruang pelayanan.
3.      Dukungan dari lingkungan sekitar :
-     Masyarakat
-     Pemerintah
-     Penunjang pelayanan kesehatan lainnya
Dalam memberikan pelayanan kesehatan tidak lengkap apabila kita tidak didukung oleh suatu lembaga yang menaungi perawat apabila terjadi suatu hal yang tidak diinginkan. Untuk memotivasi seorang perawat, selain kesadaran dari orang itu sendiri, perlu orang lain yang memberi motivasi karena dengan kehadiran orang lain akan semakin meningkatkan motivasi dalam diri perawat.
4.      Menyadarkan bahwa masyarakat berhak mendapatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan baik tanpa memandang strata social. Walaupun orang itu kaya, miskin kita sebagai perawat tidak boleh membeda-bedakan, yang membuat pelayanan berbeda adalah seberapa parah penyakit yang diderita pasien, dalam hal ini kita sebagai perawat harus mampu menggutamakan mana yang lebih harus diutamakan.
5.      Semakin meningkatnya standar pelayanan kesehatan. Dunia kesehatan semakin hari semakin meningkat, tidak dipungkiri pelayanan kesehatan pun harus dituntut untuk lebih memberikan pelayanan yang semakin bermutu. Missal: hak-hak pasien dalam mendapatkan pelayanan, cepat, dan tanggap.
6.      Pelayanan keperawatan adalah Kebutuhan konsumen. Semisal: pasien datang ke rumah sakit atau pelayanan kesehatan mereka datang sebagai konsumen maka kita harus melayani mereka dengan baik.
7.      Semakin hari jaman semakin dihadapkan dengan pengaruh budaya globalisasi yang mempengaruhi cuaca, iklim dan kondisi sekitar yang tidak menentu dan hal tersebut semakin menambah kebutuhan konsumen akan pelayanan keperawatan.
8.      Keperawatan sebagai profesi
a.    Suatu profesi memiliki cabang pengetahuan yang termasuk ketrampilan, kemampuan, dan norma-norma.
b.   Profesi sebagai keseluruhan memiliki kode etik dalam praktiknya.
c.    Profesi harus mampu menciptakan perawat professional yang berpendidikan.
9.      Adanya standar praktik. Untuk menilai kualitas pelayanan keperawatan diperlukan standar praktik keperawatan yang merupakan pedoman bagi perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan yang diwujudkan dalam bentuk proses keperawatan baik dari pengkajian sampai evaluasi serta pendokumentasian asuhan keperawatan.
10.  Asuhan keperawatan dengan pendokumentasian yang benar. Supaya pelayanan keperawatan berkualitas maka perawat diharapkan bisa menerapkan asuhan keperawatan dengan pendokumentasian yang benar. Namun seringkali perawat belum maksimal dalam melaksanakan dokumentasi. Kelancaran pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan ditentukan oleh kepatuhan perawat dikarenakan asuhan keperawatan merupakan tugas perawat sebagai tenaga profesional yang bekerja di rumah sakit selama 24 jam secara terus menerus yang dibagi dalam 3 (tiga) shift, yaitu pagi, sore dan malam. Dengan porsi waktu yang cukup lama kontak dengan klien, maka perawat mempunyai andil yang cukup besar dalam melakukan asuhan keperawatan dengan pendekatan proses keperawatan.
11.     Kepatuhan perawat adalah perilaku perawat sebagai seorang yang profesional terhadap suatu anjuran, prosedur atau peraturan yang harus dilakukan atau ditaati. Kepatuhan perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan diartikan sebagai ketaatan untuk melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan sesuai prosedur tetap (protap) yang telah ditetapkan karena kesalahan sekecil apapun yang dilakukan seorang perawat akan berdampak terhadap citra keperawatan secara keseluruhan dan akan dimintai pertanggungjawaban dan tanggung gugat oleh konsumen.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
      Pelayanan kesehatan adalah hal yang paling inti dalam profesionalitas seorang perawat. Ketika kita curing terhadapa pasien apabila tidak dengan standar pelayanan kesehatan yang sesuai akan menimbulkan suatu masalah yang berdampak kepada kesehatan masyarakat itu sendiri. Karena pelayanan kesehatan sangat membantu alam menyembuhkan kesehatan seseorang. Maka dalam kondisi apapun juga kita harus tetap menjaga profesional kita sebagai perawat yang berpendidikan. Meningkatkan pelayanan kesehatan baik mutu, sarana dan prasarana dapat meningkatkan persepsi seseorang tentang kesehatan yang akan berdampak positif terhadap seuatu lembaga misal; rumah sakit, puskesmas. Apabila kita melakukannya dengan baik dan benar.


B. DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. Standar Asuhan Keperawatan. Jakarta. 1997.
Swansburg C.R. Pengembangan Staf Keperawatan, Suatu Pengembangan SDM. Jakarta. EGC. 2001

1 komentar: